![]() |
Dok. Istimewa |
Forum ini terdiri dari 27 perguruan tinggi penyelenggara Program Studi Desain Produk Industri di seluruh Indonesia. Acara berlangsung 13-14 Februari 2024 di Kampus Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta.
Ketua Forum PSDPII, Achmad Syarief, S.Sn., M.S.D., Ph.D., dalam sambutannya mengungkapkan, “Forum ini berkomitmen untuk mendukung perkembangan keilmuan dan meningkatkan kualitas pendidikan Desain Produk Industri, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Forum secara rutin menyelenggarakan pertemuan yang bertujuan membahas tantangan-tantangan khusus yang dihadapi oleh Program Studi Desain Produk.
Pada Rakernas kali ini, kami akan fokus membahas dua topik penting, yaitu Studio-Based Learning yang menjadi kekhasan metode pembelajaran Desain Produk dan Optimalisasi Pemanfaatan AI dalam Penulisan.
Sesi pertama Rakernas membahas metode Studio-Based Learning, yang disampaikan oleh narasumber Ellya Zulaikha, S.T, M.Sn, Ph.D., dan Dr. Andry, M.Sn, yang keduanya merupakan anggota Dewan Pakar PSDPII.
Dr. Andry menjelaskan bahwa pendidikan Desain Produk perlu memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif, sehingga mereka tidak hanya berfokus pada satu kebenaran.
“Metode yang tepat untuk mendukung hal ini adalah studio-based learning, yang memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam merancang produk yang inovatif,” ungkap Dr. Andry, Kamis (13/2).
Ellya Zulaikha, Ph.D., menambahkan bahwa pembelajaran di Program Studi Desain Produk harus melibatkan seluruh indra dan memberikan pengalaman yang mendalam bagi mahasiswa.
“Studio-based learning memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk benar-benar merasakan proses perancangan, yang akan memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka,” jelas Ellya.
Sesi kedua Rakernas membahas Optimalisasi AI untuk Penulisan Buku, yang dipandu oleh Dr. Yannes Martinus Pasaribu, M.Sn., anggota Dewan Pakar PSDPII.
Dr. Yannes menjelaskan, AI dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi para dosen untuk meningkatkan produktivitas dalam menghasilkan karya tulis. Sebagai desainer produk, kami memiliki kemampuan untuk berpikir sistematis dan menghasilkan ide-ide inovatif, tetapi tantangan terbesar adalah menuangkan ide-ide tersebut dalam bentuk buku.
"Teknologi AI dapat membantu kita dalam menyusun buku-buku yang berkualitas di bidang desain produk, yang pada akhirnya akan memperluas diseminasi keilmuan desain produk di antara kami dan lintas disiplin ilmu,” ujarnya.
Ira H Samri, M.Ds., Ketua Program Studi Desain Produk, Craft and Fashion Universitas Paramadina, menyatakan, “Keikutsertaan dalam Forum PSDPII memberikan banyak manfaat bagi Program Studi Desain Produk, Craft and Fashion di Universitas Paramadina.
Forum ini membuka ruang kolaborasi yang sangat luas dengan Program Studi Desain Produk di perguruan tinggi lain di Indonesia, yang tentunya memperkaya wawasan dan pengembangan kurikulum kami.
Rakernas 2025 ini diharapkan dapat mendorong sinergi yang lebih erat antara institusi pendidikan, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang Desain Produk Industri di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar