Dok. Istimewa |
TANGERANG | Sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, Universitas Buddhi Dharma (UBD) resmi membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual (SATGAS PPKS), Rabu (15/1/2025).
Pembentukan Satgas ini bertujuan untuk melindungi mahasiswa, dosen, dan seluruh civitas akademika dari kekerasan seksual serta memberikan ruang aman bagi mereka yang membutuhkan perlindungan atau bantuan.
Ketua Satgas PPKS Universitas Buddhi Dharma, Tia Nurapriyanti, S.Sos.I, M.IKom, menyampaikan bahwa pembentukan Satgas PPKS ini adalah langkah konkret dari universitas untuk menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh civitas akademika, terutama bagi mahasiswa.
"Di Universitas Buddhi Dharma, kami berkomitmen untuk menciptakan kampus yang bebas dari kekerasan seksual. Satgas PPKS akan berperan sebagai pengawas, penyuluh, dan penanggulangan setiap insiden yang terkait dengan kekerasan seksual, serta memberikan dukungan penuh kepada korban," ujar Tia Nurapriyanti.
Peran dan Tugas Satgas PPKS
Satgas PPKS akan menjalankan berbagai peran penting, di antaranya:
1. Pencegahan
Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada mahasiswa dan staf mengenai kekerasan seksual dan dampaknya, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
2. Penyuluhan
Memberikan penyuluhan tentang hak-hak mahasiswa terkait perlindungan dari kekerasan seksual, serta prosedur yang harus diikuti jika terjadi insiden kekerasan seksual.
3. Pendampingan
Memberikan pendampingan kepada korban kekerasan seksual dengan cara yang sensitif dan mendukung, baik dalam proses hukum maupun pemulihan mental dan emosional.
4. Pelaporan
Menerima laporan mengenai kekerasan seksual secara langsung, rahasia, dan tanpa rasa takut akan adanya pembalasan atau intimidasi.
Respons dari Mahasiswa dan Dosen
Pembentukan Satgas PPKS ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak di kampus, termasuk mahasiswa dan dosen. Sejumlah mahasiswa yang hadir dalam acara peluncuran menyatakan harapan besar terhadap keberadaan Satgas ini, agar tercipta kampus yang lebih aman dan nyaman.
"Saya merasa sangat terbantu dengan adanya Satgas PPKS ini. Selama ini, kami kurang tahu harus kemana jika ada masalah terkait kekerasan seksual. Dengan adanya satgas, kami merasa lebih terlindungi,” kata salah satu Mahasiswi dari Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Social dan Humaniora Ajeng Dwi Ayuningtyas.
Komitmen Universitas Buddhi Dharma
Rektor Universitas Buddhi Dharma, Dr. Limijatini,S.E, M.M, B.K.P, dalam sambutannya menegaskan bahwa keberadaan Satgas PPKS merupakan bagian dari komitmen universitas untuk selalu mendukung dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan mahasiswa dan civitas akademika lainnya.
“Universitas Buddhi Dharma ingin menjadi institusi pendidikan yang tidak hanya mengutamakan kualitas akademik, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan yang bebas dari kekerasan dan diskriminasi. Satgas PPKS ini adalah langkah nyata dalam menjaga dan melindungi hak setiap individu di kampus,” ujar Dr. Limijatini.
Menurutnya, dengan terbentuknya Satgas PPKS, Universitas Buddhi Dharma berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, terbuka, dan menghargai setiap individu tanpa terkecuali.
"Satgas ini juga akan menjadi saluran utama bagi siapa saja yang membutuhkan bantuan atau merasa terancam oleh tindakan kekerasan seksual di lingkungan kampus," ujarnya.
Kata Dr. Limijatini, Universitas Buddhi Dharma adalah institusi pendidikan tinggi yang berdedikasi untuk menghasilkan lulusan berkualitas dengan karakter yang baik, serta menciptakan lingkungan kampus yang mendukung perkembangan akademik, sosial, dan emosional mahasiswa.
"Yang pasti, Universitas ini juga berkomitmen untuk menciptakan kampus yang bebas dari kekerasan dan diskriminasi, serta memberikan ruang bagi setiap individu untuk tumbuh dan berkembang dengan aman dan nyaman," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar