100 Hari Kerja Prabowo Dinilai Banyak Persoalan, BEM Banten Bakal Aksi Demo Besar-besaran

Rahmat Zamzami
Minggu, Januari 26, 2025 | 20:52 WIB Last Updated 2025-01-26T15:27:05Z
Dok. Foto: BEM Banten Bersatu. (Ist)

SERANG | Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Provinsi Banten Bersatu mengadakan diskusi publik dengan bertajuk "Evaluasi 100 Hari Kinerja Kabinet Merah Putih dan Menyoal Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2".


Acara diskusi tersebut, di hadiri oleh berbagai perwakilan mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Banten, mereka menyampaikan pandangan kritis terkait program nasional dan kebijakan pembangunan yang tengah berlangsung.


BEM Banten menilai, kinerja kabinet presiden Prabowo menuai banyak persoalan yang kontroversi. Kebijakan yang juga dinilai telah melukai hati rakyat.


"Kami kecewa terhadap Kabinet Merah Putih selama 100 hari pertama, belum menunjukkan perubahan signifikan dalam memenuhi kebutuhan rakyat. Di tambah tidak kompak dalam satu suara untuk menyikapi isu Pagar Laut dan PSN PIK 2," kata Koordinator BEM Banten, Bagas Yulianto, Minggu (26/1/25).


BEM Banten, lanjut Bagas mengatakan, secara tegas menolak pembangunan PIK 2. Menurutnya proyek ini tidak sejalan dengan prinsip keadilan dan kebudayaan Indonesia. Pembangunan seperti ini hanya akan memperparah ketimpangan yang ada.


"Kami menolak keras proyek tersebut. Pembangunan PIK 2 melanggar aturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini tidak hanya melanggar regulasi, tetapi juga menimbulkan dampak lingkungan yang berbahaya," tegasnya.


Hal senada juga ungkapkan Sekjen Banten Geri Wijaya, dirinya menilai selain persoalan pagar laut PIK 2, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Kabinet Merah Putih masih belum berjalan secara efisien. 


"Program ini belum menunjukkan keselarasan antar kementerian terkait, sehingga implementasinya belum optimal, kami menemukan banyak permasalahan seperti distribusi susu basi yang justru jauh dari konsep makanan bergizi. Hal ini menunjukkan perlunya perbaikan signifikan pada program tersebut," katanya.


Tak hanya itu, Geri juga menyinggung peran dari Kementerian Kesehatan pada program MBG ini, ia menilai harusnya Kemenkes berperan lebih aktif dan memastikan tujuan program ini tercapai 


"Kementerian Kesehatan seharusnya berperan aktif sebagai pengendali utama untuk memastikan tujuan program tercapai, yaitu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah sebagai fondasi menuju Indonesia Emas," ungkapnya.


Geri menyebut, BEM Banten selalu kritis dan responsif terhadap berbagai kebijakan pemerintah, khususnya dalam 100 hari pertama Kabinet Merah Putih.


"Kami BEM Banten Bersatu mengajak seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa se-Provinsi Banten untuk terlibat dalam konsolidasi akbar dan teklap aksi menyikapi 100 hari kinerja Kabinet Merah Putih dan juga hentikan pembangunan mega proyek PIK 2 pada tanggal 28 Januari 2025," tungkasnya.

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 100 Hari Kerja Prabowo Dinilai Banyak Persoalan, BEM Banten Bakal Aksi Demo Besar-besaran

Tidak ada komentar:

Trending Now

Iklan