 |
| Dok. Ilustrasi |
BANTEN | Menjamurnya toko penjual Pil Koplo jenis Tramadol dan Heximer di wilayah Kabupaten Lebak yang diketahui milik warga Aceh bernama Aldi diduga kuat melibatkan KBO dan Kasat Narkoba Polres Lebak.
Dari data yang diperoleh, Aldi si pemilik 14 toko yang diduga kuat menjual obat-obatan terlarang itu memiliki kaki tangan yang sudah tidak asing lagi sebagai pemain lama bernama Erik.
Dimana Erik merupakan kaki tangan beberapa bandar obat-obatan terlarang itu, yang sebelumnya telah membuka toko di beberapa wilayah di Provinsi Banten.
Berita terkait: https://www.serangtimur.co.id/2024/12/gila-ada-14-toko-jual-pil-koplo-di.html
Termasuk maraknya peredaran pil Koplo jenis Tramadol dan Heximer di wilayah Kabupaten Lebak, Aldi juga melibatkan Erik untuk membuka 14 toko itu.
Hasil investigasi mendalam, Redaksi mendapati informasi bahwa 14 toko penjual pil Koplo jenis Tramadol dan Heximer di wilayah Kabupaten Lebak diduga melibatkan KBO Satresnarkoba Polres Lebak.
"Ada koordinasi ke Polres. Kalo tidak salah yang terima koordinasi dari Aldi sama Erik itu KBO. Tapi mustahil putus di KBO, bisa jadi Kasat Narkoboy juga dapet," jelas narasumber yang engan disebut namanya kepada serangtimur.co.id beberapa waktu lalu.
Berita terkait: https://www.serangtimur.co.id/2024/12/aktivis-sebut-menjamurnya-toko-jual-pil.html
Sebelumnya Redaksi pernah menghubungi Kasat Narkoba Polres Lebak AKP Ngapip Rujito untuk menayangkan keberadaan 14 toko penjual pil Koplo jenis Tramadol dan Heximer di wilayah Kabupaten Lebak.
Namun yang bersangkutan tidak menjawab pertanyaan wartawan dan berdalih jika dirinya sendang di Kantor BNP dan enggan menjawab pertanyaan Redaksi.
"Saya sedang di BNP. Datang saja ke kantor," singkatnya.
Dengan maraknya peredaran pil Koplo di wilayah Kabupaten Lebak, seyogyanya Propam Polda Banten memeriksa dugaan keterlibatan KBO dan Kasat Narkoka yang diduga keduanya menerima uang koordinasi dari pemilik toko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar