Foto: Istimewa |
SERANG | Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah melakukan penandatanganan BAST serah terima Prasarana Sarana Umum (PSU) perumahan bersama para pengembang di Pendopo Bupati pada Rabu, 6 November 2024.
Selain itu, Bupati Serang juga memberikan penghargaan kepada pengembang, DPD Real Estat Indonesia (REI) Banten, dan DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Banten.
Ratu Tatu mengungkapkan, berdasarkan data yang disampaikan DPRKP, sebanyak 159 perumahan di Kabupaten Serang, di mana 46 di antaranya pengembang baru menyerahkan PSU kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui DPRKP. Rinciannya, 34 perumahan diserahkan ke dua belah pihak dari pengembang kepada Pemkab Serang.
”Sedangkan 12 PSU perumahan diambil alih sepihak oleh Pemda Kabupaten Serang,” ujarnya kepada wartawan usai Penandatanganan BAST Serah Terima PSU dan Penyerahan Piagam Penghargaan kepada Pengembang dan Asosiasi Perumahan di Kabupaten Serang Tahun 2024.
Kenapa diambil alih sepihak, kata Tatu, lantaran pengembang perumahan tersebut sudah tidak ada dan sudah lama ditinggalkan pengembang. Terlebih, kondisi jalan di perumahan rusak ditambah ada desakan warga untuk segera diambil alih oleh Pemda.
”Karena setelah serah terima, tentunya Pemda punya kewenangan untuk membangun jalannya yang sudah rusak,” katanya.
Menurut Tatu, serah terima PSU perumahan tersebut sangat penting karena di dalam perumahan itu ada hak-hak warga, baik infrastruktur jalan, fasilitas keagamaan, ruang terbuka hijau masyarakat, kemudian juga tempat pemakaman umum atau TPU.
”Tentunya kalau tidak di dalam perumahan itu sendiri, perumahan (pengembang) punya kewajiban memberikan sharing di tempat lain untuk (lokasi tempat) pemakaman (umum),” terangnya.
Oleh karenanya, Tatu menegaskan, serah terima PSU perumahan dari pengembang kepada Pemda sangat penting. Ia menyebutkan, bahkan hari ini pun ada 3 perumahan melakukan serah terima, sedangkan 1 di antaranya dilakukan secara sepihak yang ditandatangani oleh Camat Kramatwatu, Sri Rahayu Basuki Wati, dan kepala desa (kades) setempat.
”Tadi saya sampaikan ke REI dan Apersi Banten untuk terus memantau para pengembang, jadi ketika sudah selesai untuk segera serah terima ke Pemda. Sebab, kalau ditunda-tunda, akhirnya pengembangnya sudah pergi dari wilayah Kabupaten Serang menjadi sulit,” ucapnya.
Kepala DPRKP Kabupaten Serang Okeu Oktaviana mengatakan, dengan adanya pengambilalihan secara sepihak lantaran adanya revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2022, terdapat klausul bahwa pemerintah daerah bisa mengambil alih PSU sepihak apabila memang perumahan sudah ditinggalkan oleh pengembangnya.
”Itulah dasarnya Pemda mengambil alih sepihak 12 PSU perumahan. Untuk yang belum serah terima, kurang lebih sekitar 4 perumahan lagi,” katanya.
Berkaitan dengan tempat pemakaman umum (TPU) perumahan, Okeu menargetkan tahun depan akan memfasilitasi kendala-kendala pihak pengembang berkaitan dengan pembebasan lahan ataupun administrasi lainnya. Sebab, banyak pengembang yang sudah membangun perumahannya ternyata belum bisa mendapatkan lokasi untuk TPU.
”Targetnya tahun depan kita memfasilitasi kendala-kendala berkaitan dengan tempat pemakaman perumahan,” ucapnya.
Turut hadir para Pengurus DPD REI dan Apersi Banten, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Serang, dan puluhan pengembang perumahan di Kabupaten Serang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar