Dok. Istimewa |
SERANG | Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Serang memberikan edukasi kepada para pelajar tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SD/SMP). Edukasi merupakan pelaksanaan satu rekening satu pelajar (Kejar) Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Serang.
Sosialisasi yang bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank bjb Banten, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) direncanakan akan dilakukan di beberapa sekolah baik di tingkat SD maupun SMP, bertujuan secara umum terkait literasi dan inklusi keuangan. Terbaru, edukasi dilakukan di SMPN 1 Ciruas pada pekan kemarin.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Serang, Febrian Rifera, mengungkapkan ada beberapa tujuan dilakukannya edukasi terkait literasi dan inklusi keuangan. Pertama, mengenalkan layanan jasa keuangan.
Kedua, agar masyarakat secara umum dan secara khususnya para pelajar di Kabupaten Serang mengetahui literasi dan inklusi keuangan. Ketiga, sebagai implementasi program TPAKD, yang sudah dicanangkan Pemkab Serang pada 2024.
"Program satu rekening satu pelajar atau Kejar adalah salah satu program wajib yang disarankan oleh OJK, yang harus diimplementasikan di semua kabupaten dan kota," kata Febrian melalui keterangan tertulisnya yang disiarkan Diskominfosatik pada Minggu, 6 Oktober 2024.
Selain kepada para pelajar, lebih lanjut Febrian mengungkapkan, ada juga beberapa program yang dikhususkan untuk desa wisata, tepatnya Desa Wisata Kacida Cibuntu, Kecamatan Padarincang, untuk bagaimana caranya menerapkan literasi dan inklusi keuangan oleh masyarakat setempat. Sebab, Desa Wisata Kacida Cibuntu memiliki produk-produk UMKM dan lainnya.
"Jadi, program Kejar ini sebenarnya adalah inisiasi dari OJK. Saat dilaksanakan edukasi pelajar di SMPN 1 Ciruas pekan kemarin, selain mengundang OJK, kami juga menggandeng Bank bjb KCK Banten," terangnya.
Kenapa menggandeng Bank bjb KCK Banten, sebut Febrian, karena untuk transaksi bantuan-bantuan untuk sekolah atau siswa baik dari Baznas maupun dari APBD dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) transaksinya melalui Bank bjb.
"Makanya, Bank bjb kita gandeng juga untuk sosialisasi kemarin di SMPN 1 Ciruas yang diikuti 100 siswa secara offline dan melalui Zoom sekitar 500 siswa. Pihak sekolah sudah menyiapkan siswanya karena pengetahuan terkait perbankan tidak mungkin disampaikan oleh sekolah sendiri," katanya.
Adapun targetnya, jelas Febrian, jika berbicara Program TPAKD Tahun 2024 yakni Program Kejar, namun target dari OJK bukan banyaknya pelajar yang membuka rekening. Akan tetapi, berapa banyak atau gencarnya melakukan sosialisasi kepada para pelajar, khususnya kepada masyarakat.
"Untuk target rekening pelajar memang sebanyak-banyaknya pasti ya. Tapi yang kita kejar adalah berapa kali sosialisasinya kepada para pelajar," ucapnya.
Febrian berharap ke depannya, secara umum, masyarakat Kabupaten Serang sekarang melek terhadap pemanfaatan keuangan yang baik. Salah satunya adalah program Kejar yang diharapkan bisa menciptakan inklusi keuangan.
"Kita harapkan tabungan-tabungan di sekolah-sekolah yang sifatnya manual dari segi keamanan dan pertanggungjawabannya pasti kurang. Makanya, semua itu harus melalui perbankan yang lebih aman, ditambah akses-akses untuk pengambilan melalui ATM lebih enak lagi kalau sudah melalui perbankan," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar