Dok. Ilustrasi |
SERANG | Kaka Melati korban kawin paksa anak di bawah umur mengaku jika adiknya pernah mendapat ancaman dari AS, sebelum persolaan ini ramai dan saat ini sampai di Kantor Polisi.
"Melati pernah cerita bahwa AS sering melakukan ancaman," kata kaka Melati saat dihubungi via telpon, Minggu (13/10).
Kendati pengakuan Melati yang kerap di ancam oleh AS, Melati tidak menjelaskan secara rinci soal acaman itu. Bahkan kaka Melati sudah melihat gelagat aneh AS terhadap adiknya Melati.
Berita terkait: https://www.serangtimur.co.id/2024/10/p2tpa-kecamatan-kibin-diminta-usut.html
"Melati pernah cerita, saat jam 12 malam AS kerap ketok-ketok jendela kamar. Bahkan saat Melati mengalami pingsan, AS sempat terlihat meraba-raba tubuh Melati," jelasnya.
Menurutnya, Melati memang mau sedikit terbuka terhadap dirinya, soal apa yang dilakukan AS terhadapnya, namun kepada hal yang pribadi memang Melati masih tertutup.
"Saat ini saya ada di Palembang, pulang ke Serang hanya satu tahun sekali. Cuma memang kemarin saya pulang saat ibu kami sakit. Jadi untuk beberapa saat memang Melati cerita bahwa ada ancaman dari AS," tukasnya.
Berita terkait: https://www.serangtimur.co.id/2024/10/unit-ppa-polres-serang-diminta-selidiki.html
Terkait persoalan yang saat ini terjadi, pihaknya berharap TP2TPA Kabupaten Serang dan juga PPA Satreskrim Polres Serang terus menyelidiki kasus yang menimpa adiknya, sebab Melati masih memiliki masa depan yang panjang.
"Adik saya masih anak-anak. Saya khawatir Melati hanya dijadikan pelampiasan nafsu saja oleh AS, apalagi AS yang sudah dianggap sebagai guru Ngaji tidak sepantasnya memperlakukan Melati seperti itu," tandasnya.
Sebelumnya Redaksi menulis bahwa ada dugaan kawin paksa anak di bawah umur oleh oknum ustadz berinisial AS, di Kampung Kawah, Desa Ketos, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang.
Kendati adanya dugaan kawin paksa anak di bawah umur terjadi, namun sangat miris, pihak Pemerintah Desa setempat, baik oknum Katua RT dan pihak Desa sama-sama menutup mata, bahkan seolah-olah membiarkan hal itu terjadi dan seolah melindungi oknum ustad yang tidak punya moral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar