Aksi Demo Tutup BBI, Diduga Libatkan Oknum Ulama Bayaran

Ansori S
Selasa, September 24, 2024 | 02:50 WIB Last Updated 2024-09-23T19:56:44Z
Dok. Ilustrasi

SERANG | Peristiwa aksi demo oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan ulama, kiyai, ustad dan para santri di PT. Balaraja Barat Indah (BBI) di Kawasan Industri Modern, Cikande, Kabupaten Serang, berawal dari dugaan adanya pengondisian dari seseorang bernisial K terhadap beberapa ulama. 


Hal tersebut berdasarkan pengakuan salah satu Ulama (sumber-red) yang berhasil dikonfirmasi, bahwa aksi yang dilakukannya bersama beberapa ulama ini tidak sepenuhnya murni menyuarakan jihad ataupun Amar Ma'ruf Nahi Munkar yang selama ini diserukan agar PT. BBI ditutup. 


Kepada serangtimur.co.id, sumber menjelaskan, sejak awal adanya pergerakan dan aksi demo yang dilakukan di PT. BBI oleh beberapa ulama berawal dari permintaan seseorang dengan dalil Amar Ma'ruf Nahi Munkar.


Dan atas dasar itulah, dirinya dengan suka rela menerima permintaan itu, jika ini untuk kepentingan Amar Ma'ruf Nahi Munkar kenapa tidak. Namun saat dirinya tahu bahwa itu kepentingan pribadi seseorang, dirinya sebagai ulama tidak mau masuk kepada kepentingan itu. 


"Setelah saya tahu siapa K, jujur saya merasa dimanfaatkan. Sebab, ajakan Amar Ma'ruf Nahi Munkar ini ternyata sebatas kepentingan dan karena sakit hati kepada pihak PT. BBI. Maka dari itu saya berani katakan ini yang sebenarnya, bahwa demo-demo yang dilakukan beberapa ulama itu berawal dari permintaan seseorang (titipan-red), bukan sepenuhnya jihad," kata sumber, kepada serangtimur.co.id, Senin (23/9). 


Sumber juga mengakui, bawa awal dirinya diikutsertakan dalam rencana gerakan aksi tutup PT. BBI atas permintaan seseorang yang sama-sama dari kalangan ulama. 


"Awalnya saya diminta bantu oleh sahabat saya yang sama-sama dari kalangan ulama," ujarnya. 


Dalam gerakan aksi tutup PT. BBI itu, dirinya diminta agar bisa menjadi jembatan menemui pejabat atas serta aksi demo ulama santri menuntut penutupan PT. BBI. 


Bahkan, dirinya juga menyebutkan adanya angka, jika penutupan PT. BBI berhasil dilakukan, ada upah senilai 500 juta, meskipun tidak pernah melihat bentuk uang yang disebutkan tadi. Namun dirinya mengaku telah dibekali dana oprasional untuk bisa mencapai titik level pejabat atas (kementerian-red). 


Namun ditengah perjalanan, dirinya merasa jangggal atas peran seseorang bernisial K dengan pengondisian pengondisian terhadap beberapa ulama yang begitu luar biasa. 


"Ternyata ini bukan dari bagian Amar Ma'ruf Nahi Munkar, sebab ini kepentingan orang sakit hati, dan yang pasti tidak bisa Haq dan bathil itu disatukan. Ini jelas-jelas titipan orang bathil, orang sakit hati itu orang bathil, lantas kenapa kita para ulama mau dimanfaatkan orang bathil," jelasnya. 


Bahkan, pihaknya juga bisa memastikan, bahwa penolakan keberadaan PT. BBI di Kawasan Industri Modrn, aksi demo dan lain sebagainya ini, jelas-jelas dan sangat jelas berawal dari permintaan orang sakit hati dan ada pengondisian berupa uang. 


"Ini kepentingan oknum. Menurut saya ajakan ini justru sebuah hasutan terhadap para ulama untuk melakukan tindakan sehingga PT. BBI ditutup, yang padahal didalamnya hanyalah kepentingan pribadi onkum itu tadi. Inikan konyol," tukasnya. 


Untuk diketahui, dari hasil penelusuran dan keterangan yang didapat dari sumber, aksi-aksi demo yang terjadi di Kabupaten Serang menuntut penutupan pabrik miras di kawasan Industri Modrn diduga didalangi seseorang berinisial K.


K merupakan orang yang diduga telah mengakomodir dan memberikan sejumlah uang kepada beberapa ulama dan juga mengandeng oknum wartawan dari salah satu media nasional untuk menutup PT. BBI.


Dengan dalil dan dalih Amar Ma'ruf Nahi Munkar, K berhasil membuat skenario dengan mendatangi seorang ulama di wilayah Utara Tangerang untuk melakukan aksi tutup PT. BBI yang kemudian gerakan ini diikuti oleh forum-forum keagaaman Islam di Banten. 

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Aksi Demo Tutup BBI, Diduga Libatkan Oknum Ulama Bayaran

Tidak ada komentar:

Trending Now

Iklan