Dok. Aksi Demontrasi HMI Cabang Pandeglang di depan kantor BPJN Banten. |
SERANG | Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang menggelar aksi demontrasi di depan kantor Balai Pelaksaan Jalan Nasional Provinsi (BPJN) Provinsi Banten.
Mahasiswa itu mendesak dan minta Kepala BPJN Banten di copot. Ketua Umum sekaligus Kordinator Aksi, Entis Sumantri mengatakan bahwa desakan yang dilakukan ini bukan tanpa alasan.
"Aksi Hari ini saya dan kawan-kawan HMI Cabang Pandeglang bentuk kekecewaan dengan pihak pemerintah sebagai pengguna anggaran dalam hal ini BPJN Banten," kata Entis dalam orasinya di depan kantor BPJN Banten, Selasa (13/8/24).
Baca Juga: Geruduk Kantor BPJN Banten, HMI Pandeglang Nilai Hasil Pekerjaan PT. Rama Abdi Pratama Gagal Kontruksi
Entis Sumantri juga menyampaikan pada proyek pembangunan jembatan dan pemeliharaan jalan nasional di Kabupaten Pandeglang sebanyak delapan titik dengan menelan biaya sebesar Rp. 78.500.479.000 bersumber dari APBN tahun anggaran 2023–2024 yang dikerjakan oleh Kontraktor PT. Rama Abdi Pratama (RAP), dalam pelaksanaannya banyak ditemukan dugaan kegagalan.
"Selain gagal kontruksi, Hasil Pekerjaan proyek yang menelan anggaran miliaran itu tak sesuai seusai Spesifikasi dan para pekerja dilapangan tidak diberikan K3 oleh pihak penyedia," tegasnya.
Pasca terjadinya peristiwa ambruknya Jalan di Kecamatan Cisata-Pandeglang, HMI Pandeglang menilai hal itu bukan dikarenakan oleh alam melainkan diduga kuat pekerjaan asal jadi.
"Kami menduga proyek jalan ini pada pekerjaannya tidak sesuai dengan spesifikasi, beberapa waktu lalu jalan ambruk di wilayah Kecamatan Cisata, jelas ini gagal konstruksi dan dapat sebabkan rawannya kecelakaan dan mengakibatkan traffik lalu lintas terganggu (Macet)," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar