 |
| Dok. Ratusan Santri mendatangi PT. BBI (ist) |
SERANG | Humas PT. Balaraja Barat Indah (BBI) Hari, menyatakan, bahwa atas adanya aksi demo oleh sejumlah santri beberapa waktu lalu pihaknya merasa menjadi bulan bulanan pihak terkait.
Hari mengatakan, PT. BBI sudah memiliki legalitas dan izin sesuai regulasi yang ada. Bahkan, kata dia, sudah mengikuti perda yang ada, terutama pelarangan edar di wilayah Kabupaten Serang umumnya Provinsi Banten.
"Jadi atas adanya demo-demo itu, akhirnya siapa yang mengajukan aspirasinya, tapi akhirnya kan kami yang jadi bulan-bulanan pihak terkait, gitu akhirnya kan," kata Hari, Rabu (14/8).
Hari menjelaskan, pihaknya sudah menyampaikan, bahwa antara investasi dan keyakinan dalam menjalankan syariat dasarnya tidak bisa disatukan dalam arti PT Balaraja Barat Indah sudah terpenuhi semua izin yang dipersyaratkan seluruhnya dan sudah terpenuhi.
Berita terkait: Soal Adanya Pabrik Miras di Kawasan Industri Modern, Ini Kata MUI Kabupaten Serang
"Kami sudah berjalan hampir 8 tahun, dan kemudian setiap tahun dari Pemerintah itu bisa diyakinkan bahwa secara legalitas kami sudah terpenuhi. Bahkan kami sering mendapatkan award yang kaitannya dengan pajak dari Pemerintah," jelasnya.
Yang menjadi masalah lanjut Hari, beberapa Perda di beberapa Pemerintah Daerah yang perdanya memang melarang adanya peredaran Miras, termasuk Serang khususnya Provinsi Banten pada umumnya.
"PT Balaraja diyakinkan dan sudah kita tunjukkan kepada mereka semua baik ketika dipanggil Bupati, dipanggil Polres dan seterusnya bahwa kita tidak ada distributor yang ada di serang maupun Banten jadi kita menjual ya ke daerah yang memang perdanya mengijinkan di seluruh Indonesia," ujarnya.
"Jadi kalau kemudian ada yang beredar di Serang, itu oknum," tambahya.
Sebelumnya ratusan santri menggeruduk PT. BBI yang diketahui memproduksi minuman keras jenis Kawa-kawa. Pada aksinya itu santri meminta agar PT. Balaraja Barat Indah ditutup dan tidak beroperasi di wilayah Kota Sejuta Santri Seribu Ulama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar