Aksi Unjuk Rasa Ratusan Santri di PT. Balaraja Barat Indah (BBI) Kawasan Industri Modern Cikande Kabupaten Serang (ist) |
SERANG | Puluhan santri dan ustad yang berada di Kabupaten Serang berdemo di depan gerbang pabrik minuman keras miras jenis Anggur milik PT Balaraja Barat Indah (BBI) di kawasan industri modern Cikande, Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.
Para pengunjuk rasa, menuntut pabrik miras tersebut ditutup, dan menyetop produksinya yang sudah beredar di wilayah Provinsi Banten.
Menurut peserta aksi, Muhamad Hasym (43) yang juga pimpinan Pondok pesantren di wilayah Kecamatan Jawilan ini, demo yang dilakukan para santri dan ustad melibatkan 10 pondok pesantren menuntut pabrik miras tersebut di tutup.
"Kami dari Sepuluh Pondok Pesantren, lima Pondok pesantren dari Kabupaten Serang dan lima lagi dari Kota serang menuntut pabrik miras yang sudah merusak generasi muda dan masa depan ini segera ditutup," ucap Muhamad Hasyim dilokasi aksi, Kamis (8/8)
"Kami setuju dengan penutupan itu, karena anak muda dimasa sekarang itu adalah seorang pemimpin dimasa yang akan datang, jika anak muda dimasa sekarang terpengaruh dengan narkoba, pil pil ekstasi, dan miras saya yakin negara akan mengalami kehancuran," tandasnya.
Sementara itu, Humas PT. Balaraja Barat Indah Harry, membantah produknya beredar di wilayah Provinsi Banten khususnya di Kabupaten Serang.
Kata Harry, pabrik PT BBI yang memproduksi dua jenis anggur itu meyakini tidak beredar di wilayah Kabupaten Serang.
"Meskipun di Kabupaten Serang tidak diizinkan beredar minuman anggur ini, telah diberikan izin dari Pemerintah Daerah Kabupaten Serang, bahkan edaran produksi nya se Indonesia," jelasnya.
Meski demikian, pihaknya membuka ruang dan menerima aspirasi para pengunjuk rasa para santri dan ustad, yang nanti pihaknya akan mengontrol peredaran produksinya.
"Kita memang memproduksi minuman anggur ada dua jenis anggur. Tapi edaran produksi kami diedarkan di seluruh Indonesia, yang perdanya mengizinkan. Dan di Serang itu perdanya yang tidak mengizinkan, sehingga kami tidak ada satu pun distributor di Serang," jelasnya.
Pantauan wartawan dilokasi, meski sudah diberi ruang mediasi antara pihak perusahaan dengan perwakilan santri, namun tidak semua menerima penjelasan dari pihak perusahaan.
Pihak santri dan ustad ini selanjutnya akan melakukan aksi nya kembali di Kantor Bupati Serang dengan waktu yang belum di tentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar