Pemasangan U-ditch di Kecamatan Kibin Dikerjakan Ambruadul, Aktivis Pertanyakan Kinerja PPK 1.1 BPJN Banten

serangtimur.co.id
Senin, Juli 22, 2024 | 10:12 WIB Last Updated 2024-08-05T03:26:48Z

SERANG | Pekerjaan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui satker Balai Pelaksaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah 1 Provinsi Banten diduga dikerjakan asal-asalan alias ambruadul.

Pasalnya, pada pemasangan U-ditch yang berlokasi di sepanjang jalan raya Serang-Jakarta mulai dari depan Kantor Kecamatan Kibin sampai terowongan Pasar Tambak nampak pelaksananya carut marut.

Dari pantauan dilokasi, proses pemasangan beton U-ditch pada saluran drainase yang masih digenangi air, meski begitu para pekerja langsung saja menceburkan beton U-ditch itu.

Dengan demikian jelas pada proses pekerjaan yang dilakukan oleh BPJN wilayah Provinsi Banten melalui pihak pelaksana sebagai pemenang tender proyek tidak mengacu pada acuan kerja. 

Seperti diketahui bersama bahwa ketika saat pekerjaan pada pemasangan beton U-ditch, terlebih dahulu saluran drainase dikeringkan lalu kemudian pada lantai dasar diurug menggunakan pasir sebagai alas bawah lantai kerja.

Hal itu bertujuan agar beton U-ditch berada pada posisi yang stabil, dan tidak namun pada pelaksanaan proyek dari Kementerian PUPR yang menelan anggaran miliaran itu melalui BPJN wilayah Provinsi Banten diduga asal-asal-asalan tentunya bakal berbuntut masalah.

"Pelaksanya jarang ada di lapangan, kadang para pekerja ngak ada yang ngawasi, kalau pemasangan beton U-ditch itu sesuai perintah pelaksana, walaupun disalurkan drainase masih banyak air seperti ini," kata salah satu pekerja dilokasi, Senin (22/7/24).

Sementara ditempat terpisah, Aktivis pemerhati lingkungan Ahmad S atau yang akrab dipanggil Coki menanggapi soal pekerjaan infrastruktur pada unit pemasangan U-ditch yang di kerjakan oleh Kemen PUPR melalui BPJN Wilayah 1 Provinsi Banten. 

Coki menilai, uang Negara sudah menggelontorkan sudah cukup besar untuk pembangunan infrastruktur menuju Indonesia Maju, akan tetapi saat pelaksanaannya asal-asalan dan berdampak dapat merugikan negara dan masyarakat.

"Uang rakyat sudah digelontorkan cukup banyak untuk pembangunan infrastruktur secara merata, tetapi disini persoalannya ada di pengusaha yang menjadi pemenang tender proyek," ujarnya.

Lanjut Coki menjelaskan, yang jadi persoalan saat ini ada pada pihak pengusaha yang telah menjadi pemenang tender proyek, terkadang setelah menjadi pemenang berkontrak mereka terkesan masabodo dengan kualitas pekerjaannya.

"Bukan rahasia umum lagi soal proyek mah, mau selevel tingakat Kabupaten hingga Kementerian pun pasti masih ada aja yang begitu dengan PPK," tungkasnya.

Untuk itu lanjut pria yang juga merupakan asli putra daerah di Kecamatan Kibin ini meminta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pembuat Teknis Pekerjaan (PPTK) satker BPJN Wilayahnya 1 Provinsi Banten untuk mengkroscek kembali hasil pekerjaan pada pemasangan beton U-ditch itu.

"Saya berharap PPK 1.1 dan PPTK BPJN wilayah 1 Banten dapat melihat langsung pelaksana pemasangan beton U-ditch, betonnya pada miring-miring, kualitas pekerjaan ini patut dipertanyakan," terangnya.

"Jika hasil pekerjaan ini acak-acakan banyak beton patah akibat saat pemasangan pihak pelaksana diduga asal-asalan PPK 1.1 harus bertanggungjawab atas kesalahan terjadi, dan perlu di evaluasi kembali saat pemasangan U-ditch, mereka sudah jelas tidak menggunakan urugan pasir sebagai lantai dasar," imbuhnya.

Diketahui, proyek ini merupakan lanjutan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui satker Balai Pelaksaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah 1 Provinsi Banten.

Hingga ditayangkan berita ini, PPK Balai Pelaksaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah 1 Provinsi Banten belum dapat dikonfirmasi oleh Redaksi.
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemasangan U-ditch di Kecamatan Kibin Dikerjakan Ambruadul, Aktivis Pertanyakan Kinerja PPK 1.1 BPJN Banten

Tidak ada komentar:

Trending Now

Iklan