Foto: Ilustrasi |
SERANG | Data laporan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang di gunakan SMKS Insan Kamil yang beralamat di Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang-Banten diduga fiktif.
Data Dapodik yang disampaikan pihak sekolah ke Kemendikbud, baik itu gedung Sekolah, jumlah siswa dan juga tenaga pengajar (guru) diduga hasil rekayasa.
Seperti pengakuan salah satu mantan Guru yang namanya masih digunakan untuk pelaporan penggunaan dana BOS SMKS Insan Kamil, bahwa dirinya sudah lama tidak mengajar (telah berhenti).
"Sudah lama saya tidak ngajar. Saat ini saya sudah bekerja di pabrik," kata Halili, salah satu mantan Guru, kepada Redaksi, Jum'at (22/12).
Menurut Halili, dirinya tidak tahu jika namanya masih dicantumkan dalam pelaporan penggunaan dana BOS sejak tahun 2020-2023.
Berita terkait: https://www.serangtimur.co.id/2023/12/smks-insan-kamil-diduga-maladministrasi.html
"Saya tidak tahu jika nama saya dicantumkan," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sukajadi Saudi saat dihubungi tidak mengetahui adanya SMKS Insan Kamil di wilayahnya. Menurut Kades, M. Mukri hanya memiliki Yayasan bernama Al-Muchlisin, untuk SMKS Insan Kamil tidak ada.
"Setahu saya guru Mukri hanya punya Yayasan, kalau tidak salah AL MUCHLISIN. Itupun sudah sepi. Kalau untuk SMK saya justru baru denger. Nanti yang bersangkutan saya konfirmasi ya," jelas Kades Dadil sapaan akrabnya.
Untuk diketahui, dalam pelaporan penggunaan dana BOS pihak SMKS Insan Kamil pada periode 2020-2023 mencantumkan 10 nama tenaga pengajar, serta puluh siswa dengan total anggaran Rp. 364,001,000; selama 3 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar