Kenneth Trevi anak Twice Exceptional rilis lagu Rapuh Jadi Utuh karya Rulli Aryanto. (Dok. Istimewa) |
BANDUNG | Kenneth Trevi, bocah berusia 11 tahun di Kota Bandung sebagai penyandang Twice Exceptional dalam dirinya. Di tengah perjuangannya tersebut, Kenneth Trevi yang bernama panggilan Ken merilis lagu-lagu untuk memotivasi diri walau tumbuh kembangnya berbeda seperti anak-anak lainnya.
Saat ini Kenneth Trevi tengah mempersiapkan single ke tiganya yang berjudul Rapuh Jadi Utuh, karya lagu dari Rulli Aryanto. Senada Digital menargetkan Ken kelar jalani take vocal pada 7 Desember 2023. Label musik tersebut akan menutup tahun 2023 dengan merilis hits tersebut.
Kenneth Trevi saat diwawancarai pada Sabtu (2/12/2023) mengatakan, lagu Rapuh Jadi Utuh bercerita tentang Tuhan menciptakan manusia itu pasti lengkap dengan kelebihan dan kekurangan sesuai rencana-Nya. Walau sering kita merasa rencana-Nya tidak seperti yang kita mau, kita rapuh dan kadang merasa tidak sanggup. Tapi Tuhan selalu hadir lewat orang-orang baik yang ada di sekeliling kita untuk saling melengkapi dan membuat kita menjadi kuat dan utuh, nikmati setiap proses yang memang harus kita jalani, selalu bersyukur dan semua akan indah pada waktu-Nya.
Melalui lagu Rapuh Jadi Utuh, Kenneth Trevi ingin memotivasi teman-teman yang punya kondisi berkebutuhan khusus seperti dirinya, ataupun yang punya kebutuhan khusus dengan kondisi yang berbeda dengannya, karena Ken tahu sungguh tidak mudah dan akan sangat amat panjang perjalanannya. Lewat lagu, Ken ingin memberikan semangat buat mereka dan ingin mereka selalu percaya semua akan indah pada waktunya, asal kita selalu berusaha dan bersyukur.
Seperti dijelaskan Kenneth Trevi, selain bernyanyi Ken juga suka main beberapa alat musik. Kemampuan Ken bermain keyboard awalnya karena di rumahnya ada keyboard. Dari keyboard, lalu Ken kagum dengan grand piano. Kalau bisa main harmonika berawal dari keisengan mamanya belikan alat musik tiup tersebut. Lalu Ken coba memainkan sendiri dan ternyata bisa, hingga jadi keterusan.
“Aku senang main piano karena aku punya perfect pitch gift dari Tuhan, dan aku punya mimpi ingin main grand piano di concert. Aku senang menyanyi karena aku punya mimpi ingin jadi penyanyi. Aku senang main harmonika karena aku bisa memainkannya tanpa belajar. Yang melatih aku bernyanyi dan main piano adalah Ms Prili,” kata Ken.
Menurut Kenneth Trevi, Twice Exceptional membuatnya kesulitan untuk berekspresi dalam bernyanyi. Ken kesulitan untuk mengelola dan mengendalikan kecemasannya yang sangat tinggi, kesulitan untuk menempatkan suatu emosi pada lagu. Dalam hal berkomunikasi pun Ken punya kesulitan berbahasa, baik bahasa lisan dan juga bahasa sosial.
Tapi Kenneth Trevi hingga saat ini masih mencari cara atau strategi yang pas supaya bisa lebih baik lagi. Ken selalu terus belajar untuk mengenal lebih banyak emosi, belajar berani, dan tidak menghindar dari situasi yang bikinnya cemas. Ken juga belajar untuk lebih sering berkomunikasi dengan banyak orang, walaupun kadang Ken butuh bantuan mama dan papanya.
“Untuk teman-temanku, selalu semangat yaa, walaupun kita punya kesulitan dan kita terlihat berbeda, tapi kita boleh kok punya mimpi yang sama dengan teman-teman kita yang lain, bahkan mimpi yang lebih tinggi sekalipun. Yang penting kita harus selalu mau berusaha dan selalu mau belajar, mungkin 100 kali lipat lebih banyak dari yang lain. Capek? Pasti, lelah? Pasti. Istirahat sejenak, lalu berjuang lagi yaa. Tapi plissss jangan menyerah yaaa,” kata Ken.
Kenneth Trevi lahir di Bandung pada 23 Oktober 2012, dari pasangan Hendri Luis (Bandung), dan Yuly (lahir di Medan dan besar di Padang). Lagu Rapuh Jadi Utuh akan menjadi single ke tiga Ken. Pada single perdana, Ken merilis lagu karya Aldy U, Indonesia Jangan Menyerah. Single ke duanya berjudul Hadapi Dengan Semangat, karya Rulli Aryanto.
Yuly, mamanya Kenneth Trevi pada kesempatan yang sama, mengatakan Ken saat berusia 1 tahun 3 bulan didiagnosa Gangguan Bahasa Ekspresif. Saat berusia 3 tahun, barulah Ken didiagnosa Twice Exceptional. Ken masih konsisten menjalani berbagai macam sesi terapi hingga saat ini.
Saat pertama menerima diagnosa, orang tua Kenneth Trevi menerimanya dengan ikhlas. Tanpa berlama-lama, mereka langsung ambil tindakan terapi. Terapi yang dilakukan adalah terapi perilaku, terapi wicara, terapi remedial, famakoterapi, dan juga ada sesi konseling psikolog untuk sosial emosinya.
“Ken mempunyai potensi kecerdasan (IQ) di atas rata-rata. Tapi di saat yang bersamaan, Ken juga mempunyai kesulitan belajar spesifik (dyslexia, diskalkuli, dysgraphia, dyspraxia) yang sangat berat, ditambah lagi punya kesulitan di area berbahasa, baik itu bahasa lisan, tulisan, dan bahasa sosial,” kata Yuly.
Kedua orang tua Kenneth Trevi selalu percaya Tuhan pasti "menyelipkan" suatu kelebihan istimewa dalam diri seseorang. Tinggal bagaimana kita menemukan "hidden gem" tersebut dalam diri seorang Anak Berkebutuhan Khusus, seperti Ken.
“Seiring berjalannya waktu, kami berproses dan berprogres dengan kesabaran, ketekunan, konsistensi dan "bergelut" dengan kesulitan-kesulitan yang melekat pada dirinya. Akhirnya, perlahan-lahan kami bisa melihat dan memunculkan kelebihan istimewa ini, yang tadinya kami pikir ini adalah kekurangan (rapuh), sekarang menjadi kelebihan (utuh) yang tidak akan kami sia-siakan,” kata Yuly.
Rulli “JNDRL” Ruliyanto yang juga merupakan salah seorang pemilik label musik Senada Digital mengatakan, saat ini Ken sedang proses workshop dan penggarapan musik oleh Tixxy sebagai Music Producer-nya, targetnya tanggal 7 Desember 2023 sudah selesai take vocal. Kalau semua berjalan lancar, Senada Digital akan menutup tahun 2023 dengan meluncurkan hits Rapuh Jadi Utuh dari Kenneth Trevi.
Seperti dikatakan Rulli Aryanto, proses produksi lagu-lagu Ken tetap berjalan secara natural saja, tetap dengan konsep "bermain" musik. Proses produksi harus dijalani dengan senang, dan gembira.
“Jadi proses produksi, promosi kita lakukan dengan konsep "bermain". Dengan harapan dari Ken sebagai artisnya dan kami sebagai labelnya juga akan enjoy menjalani setiap proses demi prosesnya. Dari awal kami sebagai label dengan orang tua Ken sepakat untuk berproses bersama dengan menjaga konsistensi Ken dalam merilis karyanya setiap bulan, lewat single hits maupun program reguler yang label sedang buat,” kata Rulli Aryanto.
Senada Digital akan tetap bekerja sama dengan guru vokal Kenneth Trevi yang selama ini menggali sisi teknik vokal Ken. Senada Digital sebagai label dan sebagai produsernya semaksimal mungkin memberikan materi lagu sesuai dengan warna dan memang karakter dari Ken.
“Tidak semua manusia diberikan kelebihan perfect pitch oleh Tuhan, dan secara musikalitas Ken di atas rata-rata dengan segala keterbatasan. Ken itu dyslexia berat, tapi faktanya Tuhan memampukan dia untuk bisa bernyanyi dan membawakan lagu dengan luar biasa, dan itu anugerah. Kami percaya ini hal yang harus disyukuri, wujud kami bersyukur dengan terus support Ken untuk mengeluarkan karya,” kata Rulli Aryanto.
Rulli Aryanto juga mengatakan, Kenneth Trevi merupakan salah seorang dari 300 artis penyanyi yang diproduksi Senada Digital dalam 5 bulan terakhir melalui program Superkids Gen of Stars. Setiap anak punya kelebihan masing-masing.
“Tetapi memang akhirnya dari ratusan anak tersebut hanya beberapa anak yang kami manajemen label sepakat untuk bekerjasama lebih lanjut dikemas secara profesional sebagai artis Senada Digital. Kalau Superkids kan memang program yangg terbatas kami memberikan lagu saja dengan tujuan anak-anak punya karya dan bangga punya karya, hanya sebatas itu saja. Minimal kita sudah berikan edukasi proses rekaman sampai rilis tanpa ada ikatan secara manajemen secara eksklusif,” kata Rulli Aryanto.
Link videoklip lagu Hadari Dengan Semangat dari Kenneth Trevi: https://www.youtube.com/watch?v=wfL-Sr8BseQ
Reporter: Muhammad Fadhli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar