Dok. Pendistribusian air bersih dari Pemkab Serang ke wilayah terdampak kekeringan (ist) |
SERANG | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melepas puluhan armada bantuan pengiriman air bersih yang mencapai puluhan ribu liter untuk didistribusikan ke wilayah kekeringan di Pendopo Bupati Serang, Selasa (19/9/2023).
Bantuan sebagai tindaklanjut Surat Keputusan (SK) Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah tentang Darurat Bencana Kekeringan di Kabupaten Serang.
Truk tangki bantuan air bersih dilepas Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Serang Nanang Supriatna, didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Nana Sukmana Kusuma, dari TNI-Polri, dari Satbrimob Polda Banten, dari BPBD Provinsi Banten, Palang Merah Indonesia (PMI), dan organisasi masyarakat (Ormas).
Tidak hanya kendaraan tangki air, tampak kendaraan Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Satbrimob Polda Banten pun di terjunkan ke lokasi.
Usai pelepasan, Pj Sekda Kabupaten Serang Nanang Supriatna kepada awak media mengatakan, pelepasan kendaraan bantuan pendistribusian air bersih ke wilayah kekeringan merupakan tindaklanjut dari SK Bupati Tentang Darurat Bencana Kekeringan yang sempat dirapatkan pekan lalu bersama stake holder terkait.
“Hari ini Ibu Bupati memerintahkan agar segera dilaunching (bantuan pengiriman air bersih ke wilayah kekeringan-red). Ada 16 truk tangki yang kita distribusikan ke desa di 15 kecamatan yang sudah masuk daftar Manajemen Disaster,” ungkap Nanang dikutip dari Bisnisbanten.com, Selasa (19/9).
Pihaknya, kata Nanang, dalam penanganan bencana kekeringan bergerak bersama TNI-Polri, Satbrimob Polda Banten, BPBD Provinsi, termasuk PMI, dan Ormas. Nanang berharap, adanya bantuan pendistribusian air bersih dapat membantu masyarakat di wilayah kekeringan dalam 14 hari ke depan menggunakan dana tidak terduga (TT).
Selain air bersih, lanjut Nanang, pihaknya juga memberikan bantuan pembangunan 10 sumur bor di beberapa lokasi rawan kekeringan. Pihaknya juga terus berupaya mengakses bantuan pembuatan sumur bor kepada Pemprov Banten dan stake holder terkait lainnya. Nanang berharap, musim kemarau tidak lama lagi.
Apalagi, kata Nanang, dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah menebar garam untuk membuat hujan buatan di beberapa titik, salah satunya sudah terjadi di Pandeglang.
“Di kita (Kabupaten Serang-red) belum merata. Mudah-mudahan akhir Oktober sudah normal kembali. Tapi, selama masyarakat membutuhkan bantuan air bersih, kami akan support terus,” tegasnya.
"Intinya, pemerintah bersama jajaran TNI-Polri harus ada dan siap bersama masyarakat ketika dibutuhkan," imbuhnya
Di tempat yang sama, Kapala BPBD Kabupaten Serang Nana Sukmana Kusuma menambahkan, saat ini penanganan bencana kekeringan di Kabupaten Serang sudah terkoordinasi dengan adanya status Darurat Bencana yang dilaksanakan stake holder terkait, termasuk unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ikut dalam Manajemen Disaster dan terkoordinasi dengan baik.
“Dimana pun pengiriman air bersih itu terkoordinasi ke kami, terdaftar dan kemanapun terarah ke Pusdalops (Pusat Pengendali Operasional) BPBD yang mengirimkan pusat informasi ke stake holder yang mengirim air bersih sehingga bantuan merata,” ujarnya.
Dalam 14 hari ke depan, pihaknya juga akan melakukan langkah-langkah penanganan pendistribusian bantuan air bersih seiring terus bertambahnya permohonan bantuan, seperti di Pamarayan, Tunjungteja, Ciomas, hingga wilayah Pontirta.
“Hampir semua sudah kita distribusikan di 58 desa yang terdata di Pusdalops,” katanya.
Disinggung soal hujan buatan, kata Nana, menjadi bagian dari BMKG. Menurutnya, kondisi alam saat ini sulit diprediksi karena berubah-ubah. Kendati begitu, Nana berharap, kekeringan tidak lama dan segera turun hujan. Pihaknya akan selalu siaga dalam penanganan kebencanaan.
Untuk bantuan air bersih didistribusikan melalui truk tangki kapasitas 3 ribu liter sampai 20 ribu liter. Terkait bantuan pembuatan sumur bor, lanjut Nana, menjadi bagian dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Tata Bangunan (DPKPTB) yang rencananya akan dibuat di lokasi tertentu.
“Penempatan sumur bor itu harus sama ahlinya. Kita BPBD hanya menampung saja, koordinator, kebutuhan apa saja di masyarakat, termasuk sumur bor kita usulkan ke dinas terkait,” terangnya.
Dalam kondisi darurat, kata Nana, Pemprov Banten juga membuat sistem penanganan bencana yang terkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Serang dalam proses pendistribusian bantuan air bersih ke masyarakat.
“Kita atur pendistribusian air bersih, termasuk permintaan pembuatan sumur bor juga kita usulkan ke provinsi dan BNPB, apapun kita lakukan. Dalam kondisi darurat, tiada akar rotan pun jadi. Semua armada standby, ada 10 unit pengiriman dua kali walaupun tidak di BPBD,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar