Dok. Kondisi pembangunan jalan Banten Lama-Tonjong, terlihat masih berantakan (ist) |
SERANG | Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2022 melakukan menganggarkan pembangunan jalan baru yaitu jalan Banten Lama-Tonjong. Pembangunan proyek ini dilakukan secara bertahap, tahap pertama Pemerintah Provinsi Banten menganggarkan sekitar Rp. 51 milyar lebih untuk pembangunan fisik yaitu jalan Rigit beton yang dilaksanakan oleh PT.Delta Batarajaya dengan pengawasan pembangunan oleh PT.Puri Dimensi dari Bandung.
Tahap ke 2 tahun 2023 Pemprov Banten menggelontorkan dana Rp 64 Miliar untuk menuntaskan pembangunan jalan beton riggit Banten Lama-Tonjong sepanjang 750 meter lagi dan Jembatan satu titik,Pelaksana Kontraktor dari PT.Suburo Jayana Indah Cor, Konsultan Sepervisi dari PT.Kreasi Tekniktama Konsultan
Menurut, Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan ST, MT, kontrak pekerjaan proyek Banten Lama-Tonjong tahap 1 dijalankan pada bulan Juli dan selesai bulan Desember 2022.
Lebih lanjut Arlan mengutarakan Konsep pembangunan jalan Banten Lama-Tonjong dilakukan untuk penunjang wisata religi Banten Lama sepanjang 1,5 kilometer, tapi tahun 2022 baru dianggarkan untuk 600 meter.
"Sisanya dilanjutkan tahun 2023 dengan anggaran sekitar Rp.64 Miliar," kata Arlan, Senin (18/9).
Ada peptah tak ada gading yang tak retak pepatah ini berlaku pada proyek Banten Lama-Tonjong, Sejak awal pelaksanaan kegiatan proyek ini sangat kontroversial dari waktu pekerjaan saja sudah wanprestasi alias tidak sesuai dengan kontrak harusnya Desmber selesai molor bulan Januari.
Bahkan ada dugaan rasa ketakutan dari sang kontraktor saat diliput oleh media masa, dan menurut informasi dari karyawan proyek ada perintah dari Bos untuk melarang wartawan melakukan liputan kegiatan proyek.
Yang paling parah, proyek tahap 2 jalan Banten Lama-Tonjong dikerjakan oleh kontraktor yang sama, hanya menggunakan bendera lain.
Menurut Rusli MN, Pengamat pembangunan dari Pusat Informasi Jaringan Rakyat di Kota Serang, pada proyek pekerjaan pembangunan jalan Banten Lama-Tonjong ada indikasi dugaan korupsi.
Pasalnya, kata Rusli, tidak beresnya pekerjaan proyek Banten Lama-Tonjong yang terlihat mata adalah pembangunan trotoar dan median jalan itu jelas belum selesai namun pekerjaan itu telah dibayar.
"Kepada masyarakat penggiat anti Korupsi yang ada di Banten untuk jangan kendor mengawal dan mengawasi pembangunan Jalan baru Banten Lama-Tonjon, anggaran cukup besar kurang lebih total 110 Miliar Plus pembebasan lahan 45 Miliar, sehingga tidak dikorupsi," tegas Rusli.
Hasil pantauan media dilapangan membenarkan kondisi fisik proyek Banten Lama-Tonjong untuk tahap 1 pekerjaannya belum selesai, namun oleh Dinas PUPR Banten kegiatan itu diloloskan.
Saat media hendak konfirmasi kepada pelaksana harian kontraktor bernama Gugun dan konsultan proyek dilapangan, namun keduanya selalu tidak ada ditempat.
[Wie]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar