Dok. Istimewa |
SERANG | Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang untuk bangkit bersama mengembangkan tempat pariwisata khususnya wisata Pantai Anyer dan Cinangka. Mengingat, saat ini dalam masa pemulihan perekonomian nasional paska pandemi covid-19 selama dua tahun terakhir.
Hal itu di sampaikan Tatu usai membuka Musyawarah Cabang PHRI Kabupaten Serang ke-7 bertemakan ‘Tangguh bangkit bersama untuk pariwisata Kabupaten Serang di Mambruk Hotel dan Convention Kecamatan Anyer pada Senin, 17 Oktober 2022.
"Kita harus menyusun tahapan demi tahapan untuk kita bangkit bersama-sama," ujar Tatu.
Menurutnya, jika pemilik hotel di Kecamatan Anyer dan Cinangka bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Serang Tatu meyakini bisa.
"Insya Allah karena kita nanti berbagi tugas siapa berbuat apanya nanti jelas," katanya.
Masih menurut Tatu, hal itu perlu dilakukan saat ini dalam masa pemulihan perekonomian paska pandemi covid-19 harus kembali lebih memperkuat lagi komunikasi antara pihak pemerintah dan PHRI.
"Tempat wisata Anyer-Cinangka merupakan aset Kabupaten Serang, sehingga harus bangkit bersama mengembangkan pariwisata karena kita tahu persis apa yang diinginkan wisatawan itu apa, kekurangan kita apa, apakah sudah terinventarisir dan akan kita selesaikan," ungkapnya.
Tatu mencontohkan seperti persoalan penerangan jalan umum yang kerap kondisinya padam meski kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Namun Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Serang harus terus memonitori kondisi PJU untuk memonitoring.
"Jadi, jangan sampai gelap. Kalau misalkan ada daerah gelap pariwisata tidak kemana-mana, tapi mereka keluar hotel ini kesempatan untuk UMKM bisa menjual kuliner," katanya.
Kemudian persoalan sampah juga merupakan PR (pekerjaan rumah), Tatu menyebutkan, bahwa Pemda Kabupaten Serang sudah menganggarkan pada APBD Tahun 2023 untuk pengadaan mesin pembuangan sampah satu di Cinangka akan disimpan di belakang Pasar Cinangka.
"Jadi supaya bisa menyelesaikan sampahnya Cinangka dan Anyer saja dulu, jadi kan sangat bertolak belakang masa daerah pariwisata ada sampah dimana-mana. Ini memang PR Pemda Serang," ucapnya.
Pantai Anyer Cinangka Seperti Bali
Tatu menambahkan, bahwa Pemkab Serang bakal berupaya menjadikan suasana wisata pantai Anyer dan Cinangka seperti Bali. Namun masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) bersama yang harus diselesaikan agar dapat seperti Bali jika persoalan sampah, penerangan jalan, ramah lingkungan, keamanan dan lainnya sudah terpenuhi. Oleh karena itu, konsep pembangunan Pentahelix menjadi ujung tombak dalam penataan pariwisata di Anyer dan Cinangka.
"Kita juga ingin wisata pantai Anyer Cinangka ini menjadi Bali kedua, konsep pembangunan yang pentahelix itu yang harus dilakukan, bahwa kolaborasi pemerintah dengan dunia usaha dengan perguruan tinggi dengan media, itu harus menyatu dan saling bekerjasama," tuturnya.
Turut hadir Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) PHRI Provinsi Banten, Ahmad Sari Alam, Ketua Harian BPD PHRI Banten GS, Ashok Kumar, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, Anas Dwi Satya Prasadya, dan puluhan Pengurus PHRI Kabupaten Serang.
Sementara Ketua Pelaksana Muscab PHRI Kabupaten Serang ke-7, Sukarjo mengatakan mekanisme muscab seperti pada umumnya adanya pemilihan. Pada muscab saat ini di ikuti sebanyak 60 anggota yang mempunyai hak pilih mewakili satu perusahaan atau satu restoran atau hotel.
"Tapi apabila ada sendiri calonnya berarti aklamasi, namun saat ini calonnya ada dua pertama Pak Fajar sama Bu Lena berarti voting," ujarnya.
Sukarjo yang menjabat Ketua PHRI Kabupaten Serang periode 2020-2022 hasil dari Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Suherman yang habis masa jabatannya pada tahun 2020 berharap ke depan kepada para pengurus PHRI bersama-sama memajukan pariwisata Anyer dan Cinangka.
"Tugasnya para investor untuk mengelola kawasannya masing-masing untuk bisa menarik lebih banyak lagi wisatawan, tentunya dengan memaksimalkan fasilitas yang memadai, keamanan dan kenyamanan," ucap Sukarjo.
Editor: Ansori S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar