 |
| Dok. Istimewa |
KALIMANTAN | Dengan adanya program nasional pindahnya ibu kota indonesia, yang pemerintah menamai Ibu kota Nusantara (IKN) yang telah di tetapkan di kepulauan Kalimantan,yang tentunya mengundang investor baik lokal maupun Nasiaonal bahkan internasional,untuk berkomvotisi dalam pembangunan ibu kota nusantara di berbagai sektor.
Terutama di sektor pertambangan yang sangat mengundang perhatian aktifis pemerhati kebijakan dan lingkungan, yang saat ini lagi berkembang di tengah masyarakt Kalimantan.
Seperti halanya dengan aktifis yang tergabung dalam Jaringan Organisasi Masyarakat Nusantara (Joman), yang instan melakukan poksinya sebagai sosial kontrol di wilayah kalimantan mendapati kejanggalan salah satu prusahaan tambang dalam melakukan kegitanya yang Joman temuai diduga ada beberapa opsi kejanggalan.
Hendra ketua DPW Joman Kalteng saat di konfirmasi melalui via WhatsApp Jum'at (3/06/2022) mengungkapkan, bahwa hasil pantaun dilapangan yang dilakukan Joman Kalteng. Terhadap Kegiatan PT. Batubara Selaras Sapta PKP2B yang selama ini melakukan kegiatan, penambangan dengan cara memeberikan SPK lahan tambang dipecah-pecah, serta imformasi dari beberapa pihak.
Joman menduga adanya beberapa oknum yang tersetruktur berdasrkan data administratif yang kami dapatkan, juga melihat sudah banyaknya laporan terhadap inisial (FFH) dan kawan kawan di Mabes Polri maupun Polda.
"Namun (FFH-red) kebal dan selalu lolos. Dan fakta serta informasi yg ditemukan Bahwa (FFH) dan kawan-kawan telah di Becking penuh oleh Komjen. yang berini sial (DP) dan Komjen (Purn USN) yang digadang -gadang sebagai Bakal Direksi di PT. Batubara Selaras Sapta," ucap Hendra.
Menurut Hendra, dalam hal ini tidak lepas dari peransertanya pengecara Ibu Seali Shah Alam yang juga istri dari Brigjen Hendra Kurniawan.
"Dengan itu JOMAN meminta kepada Bapak Presiden dan Bapak Kapori untuk Antensi Agar Keadilan hukum Terus ditegakan oleh penegak hukum demi memberikan rasa keadilan bagi masyarakat dan demi menjaga iklim invetasi di negara ini," tandas Hendra.
[Suprani]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar