 |
| Dok. Karcis pasar Cihampelas (ist) |
BANDUNG | Area pariwisata di wilayah Bandung Jawa Barat merupakan destinasi yang masih jadi favorit baik wisatawan lokal maupun luar daerah Jawa Barat, seperti Jakarta dan Banten (Jabodetabek).
Kendati demikian, Pemkab Bandung Barat harusnya mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada siapapun wisatawan yang datang ke Kabupaten Bandung Barat untuk menghabiskan waktu libur, terutama di hari weakend.
Dan salah satu tempat yang kerap di jadikan tempat singgah wisatawan yakni Cihampelas, yang mana tempat ini menawarkan berbagai macam jenis belanjaan dan juga oleh-oleh khas Bandung.
Namun sayangnya, selain kerap menjadi jalur kemacetan, di pasar Cihampelas juga diduga dijadikan lokasi ajang pungli, terutama area area parkir yang dikelola oleh para oknum.
Seperti yang dikatakan salah satu wisatawan asal Banten ini, dirinya beserta rombongan wisatawan lainnya merasa keberatan dengan harga parkir di pasar Cihampelas yang tidak sesuai.
"Masa parkir cuma 1 jam 100 ribu, ini sih pungli," katanya kepada serangtimur.co.id, Sabtu (11/6/2022).
Kata dia, awalnya sempat berdebat dengan juru parkir yang memberikan secarik kwitansi pasar foto copy kepadanya. Justru sang juru parkir menyuruh untuk menghubungi nomor WA yang tercantum dalam karcis.
"Kalo Ibu keberatan silahkan telpon nomor yang ada di kwitansi itu," ucapanya seraya menirukan sang juru parkir.
Bahkan, dirinya menduga, orang yang parkir di area pasar Cihampelas adalah oknum yang memanfaatkan kesempatan terhadap para wisatawan dengan cara parkir namun mencekik harga parkir kendaraan.
"Saya rasa ini bukan parkir resmi. Tentunya harga parkir ada acauan dari Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. Dan juga jika mereka resmi pasti di bawah kewenangan Dishub," ujarnya.
"Saya sering berwisata ke Bandung Barat, tapi baru kali ini parkir di Cihampelas sebesar Rp. 100.000;, kan wisatawan takut untuk ke Bandung jika pelayanan dan krearifpan lokalnya tidak dijaga. Karena parkir 100 ribu untuk singgah 1 jam terlalu membebani wisatawan," tandasnya.
Saat media mencoba menghubungi kontak yang tertera dalam kwitansi, namun nomor tersebut tidak aktif. Dan kuat dugaan area parkir di pasar Cihampelas dijadikan lahan sekelompok orang untuk melakukan pungli.
[An]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar