CILEGON | Sejumlah nelayan dari Kampung Medaksa, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulo Merak, Cilegon-Banten mengeluhkan dengan adanya limbah di laut yang menyebabkan penghasilan penangkapan ikan mereka menjadi berkurang.
Dalam video yang dikirim oleh nelayan Kampung Medaksa kepada serangtimur.co.id, banyaknya limbah yang diduga di buang dari sejumlah kapal milik ASDP Merak ke laut pada malam hari, sehingga mengakibatkan sulitnya mecari ikan.
"Kuh laute coklat (tuh lautnya coklat)," teriak Nelayan dalam video tersebut, Rabu (11/5) malam.
Dalam video lanjutan yang dikirim, salah seorang nelayan lainnya menyebutkan jika mencoklatnya air laut akibat kapal ferry Merak yang diduga membuang limbah ke laut.
"Nih kerjaannya kapal ferry Merak, kalo buag limbah di laut malam hari buangnya, biar gak keliatan tuh lihat," ucapnya.
Ia juga menyebutkan jika pihak terkait agar bertanggungjawab atas pencemaran laut yang diduga dilakukan oleh kapal ferry yang membuang limbah sembarangan di laut.
"Bagaimana nih, Dinas Perhubungan, Kelautan, Syahbandar tanggungjawabnya, lihat tuh, ini harus ada teguran keras, jangan duduk manis di ruangan ber-AC, coba dicek ke lapangan, tuh kapal-kapal ferry Merak kerjaanya yang buang limbah malam hari di laut. Tolong di tindak lanjuti," sekian dan terima kasih tutupnya.
Sementara itu, Humas ASDP Merak Fariz saat di hubungi via WhatsApp pribadinya, belum memberikan tanggapan atas dugaan pencemaran laut yang dikeluhkan nelayan Kampung Medaksa yang diduga disebabkan oleh pembuangan limbah kapal ferry ke laut.
[Ansori]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar