Dok. Istimewa |
SERANG | Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri memastikan jika inflasi di Kabupaten Serang menjelang Hari Raya Idhul Fitri 1443 Hijriyah atau 2022 Masehi masih relatif aman. Meski demikian, ada beberapa kebutuhan defisit, namun masih pada batas-batas yang tidak ekstrim.
"Secara umum semua inflasi masih aman, karena Dinas Perhubungan menfasilitasi kelancaran pendistribusian bahan-bahan pokok," ujar Entus usai Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Kabupaten Serang dalam rangka menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Idhul Fitri 1443 Hijiryah di Aula Tb. Suwandi pada Senin, 18 April 2022.
Dikatakan Entus, dengan dilaksanakannya Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah biasa di lakukan pihaknya secara periodik.
"Akan tetapi khusus hari ini kita menyikapi untuk menjelang bulan pelaksanaan idul fitri," katanya.
Berdasarkan hasil rakor, Entus bersyukur atas laporan baik dari Dinas Pertanian (Distan), Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bahwa ketersediaan komoditi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Serang relatif aman.
"Meskipun ada beberapa komoditi yang menurut catatan dinas pertanian ada beberapa yang defisit yaitu untuk daging sapi dan telur, nah nanti Bulog Sub Divre akan mengintervensi bersama dengan Dinas Koumperindag untuk melaksanakan operasi pasar dan bazar ramadhan," ungkap Entus.
Selain telur dan daging, sebut Entus, ada juga bahan pokok yang mengalami kenaikan harga seperti cabe keriting dan bawang merah.
"Tapi ini masih batas-batas yang tidak ekstrim, masih lampu kuning, tapi kita tetap optimis, dengan rakor ini bisa menyetabilkan harga terutama pasokan biasanya bagaimana pasar ketika persediaan sedikit permintaan banyak dan Dinas Koumperindag tetap menjaga semoga harga tidak menggejolak," terang Entus.
Turut hadir Asisten Daerah (Asda) II Kabupaten Serang Hamdani, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang Tutty Amalia, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Gunawan, dan para Kepala OPD terkait di Lingkungan Pemkab Serang.
Sementara Kepala BPS Kabupaten Serang Tutty Amalia mengatakan inflasi adalah kenaikan harga barang yang sifatnya terus menerus. Penyebab inflasi ada dua yakni meningkatnya permintaan dan meningkatnya biaya produksi.
Tuti mengatakan untuk Kabupaten Serang, perkembangan harga pokok sejak Januari hingga Maret terjadi perubahan. Diantaranya kebutuhan yang banyak dikonsumsi yakni daging sapi stabil diangka Rp150 ribu, daging kerbau naik dari Rp130 ribu menjadi Rp140 ribu.
"Kemudian daging ayam naik jadi Rp40 ribu, mungkin sekarang sudah Rp50 ribu, ini bagaimana caranya agar yang banyak dikonsumsi masyarakat harganya jangan terus melambung. Telur ayam juga ikut naik. Minyak goreng meningkat, walau sudah ada harga eceran Rp14 ribu tapi ada kelangkaan, kemudian dibatasi pembelian. Begitu juga beras," ujarnya.
Namun yang disayangkan, kata Tutty walau harga harga melambung namun ternyata nilai tukar petani (NTP) tetap belum sampai angka 100 atau baru 96,71. Walau angka tersebut ada peningkatan sedikit dibandingkan Januari dan Februari.
"Untuk melihat kesejahteraan petani angkanya harus 100. Ini PR kita dimana Miss nya, sehingga petani bisa sejahtera," tuturnya.
[Ansori]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar