Dok. Precast yang terpasang banyak yang patah, pecah dan acak-acakan (stc) |
SERANG | Penggunaan panel Precast yang lazimnya digunakan untuk pemagaran batas kini digunakan untuk pemasangan pengganti batu turap untuk pekerjaan pembangunan sungai terlihat pada pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Pamarayan Timur tahap I.
Sisi lain penggunaan panel Precast dalam pengerjaan pembangunan atau normalisasi/rehabilitasi sungai dapat merubah estetika sungai itu sendiri yang biasanya terlihat pasangan batu kini pembetonan.
Dalam kegiatan rehabilitasi sungai jaringan irigasi D.I. Ciujung Paket I juga menggunakan panel Precast yang tidak diketahui kualifikasi kualitasnya ini terdapat panel-panel Precast yang retak yang tetap dipasang tanpa adanya penyambungan atau pelesteran dengan semen sehingga dapat dipastikan panel-panel tersebut tidak dapat menahan remebesan air sungai, apalagi pemasangan panel terdapat ruang hampa dibelakangnya karena pengerjaan seolah-olah asal memasang dalam perataan tanah media pasang panel.
Ansori koordinator Forum Jurnalis Serang Raya (FJSR) menyoroti pembangunan rehabilitasi sungai tersebut ada hal-hal yang tidak diperhatikan oleh pelaksana dan kontraktor dalam pengerjaannya.
"Pemasangan panel ada yang tidak saling menyambung dan bahkan putus rangkaian tetap di pasang bukan hanya retak saja, bahkan ada yang tidak terpasangkan," jelasnya, Kamis (6/1/2022).
Ia mengatakan, bahwa lisensi untuk jenis panel Precast yang sesuai SNI adalah Salah satu standar mutu yang telah diakui banyak kalangan bisnis adalah standar ISO 9001:2008. Sertifikat ISO 9001:2008 merupakan sertifikat yang menandakan bahwa perusahaan telah dinilai dan hasilnya telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang sesuai denganstandar dari ISO.
Dok. Nampak Precast tidak layak pakai (stc) |
Dalam penggunaan panel Precast Ansori berpendapat ada kelebihan juga ada kekurangan. Dan jelas penggunaan panel Precast ada kekurangan dan kelebihan menggunakan Beton Precast seperti, lebih hemat waktu, lebih presisi, lebih pratis, lebih cepat, tidak terpengaruh cuaca, tahan air, kepiting dan lainya, lebih ramah lingkungan dan tahan lama.
"Tapi penerapannya seolah bertolak belakang. Tidak tepat waktu bahkan habis kontrak tidak rampung, kerjaan acak-acakan, bahkan secara kasat mata pengerjaannya terkesan mementingkan kuantitas dari pada kualitas," tandansnya.
"Saya rasa pihak berwenang tidak boleh diam. Dan saya kira pekerjaan proyek D.I Cijung Paket I ini tidak layak di bayar, karena saya yakini banyak temuan, baik secara administrasi maupun hasil pekerjaannya yang tidak layak," imbuhnya.
Untuk diketahui pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi KemenPUPR Dirjen SDA BBWSC3 Paket I dengan Nomor kontrak H.K. 02.03/PPK-IR.RW-II/BBWSC3/03.7/2021 dengan nilai kontrak Rp. 61.919.420.000,- dari sumber Dana SBSN dengan masa pelaksanaan 636 Hari kalender yang dimulai pada tanggal 5 Maret 2020 sampai dengan 30 November 2021 yang dikerjakan oleh PT. Sumber Artha Reksa Mulia kini masih dikerjakan dan tidak sesuai progres.
[Cecep]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar