Dok. Karangan Bunga untuk dari Para Korban PT. Mahkota dan OSO Sekuritas (ist) |
JAKARTA | Para korban PT Mahkota Properti Indo Permata meminta agar Bapak Presiden Jokowi mau melihat rasa keadilan dan mencopot Raja Sapta Oktohari dari jabatan Ketua Komite Olimpiade Indonesia.
"Bagaimana seseorang yang enam kali mangkir dari panggilan polisi, menjadi Ketua KOI. Selalu alasan sibuk kerjaan jadi tidak ada waktu untuk menghadiri panggilan Polisi," tegas para korban, Sabtu (22/1/22).
"Bapak Presiden tolong di copot dulu saja Raja Sapta Oktohari dari ketua KOI agar RSO bisa ada waktu untuk taat undang-undang. Jangan sampai jadi polemik atau skandal negara yang memalukan reputasi Negara Indonesia, dimana seorang pejabat berlindung di balik jabatannya untuk menghindari kasus hukum," imbuhnya.
Di ketahui Raja Sapta Oktohari (saat ini sebagai Ketua KOI) sudah 6x mangkir dalam tahap penyelidikan, dan sebagai mantan Dirut PT MPIP yang gagal bayar kurang lebih 6.7 Triliun Rupiah, beberapa bulan setelah RSO mengajak para investor memasukkan uang ke PT Mahkota dengan iming-iming Bunga dan Dividen.
Apalagi gaya hidup RSO yang naek yacht dan Private Jet di pamerkan di media sosial mengusik rasa keadilan masyarakat terutama korban Mahkota yang saat ini hidup menderita kehilangan dana Investasinya.
"Melihat gaya hidup RSO yang pamer kemewahan, jelas tidak mencerminkan perilaku Pejabat Negara yang etis. Apalagi kalo pejabat tersebut diduga mengemplang dana masyarakat 6Triliun lebih," tandas A salah satu korban Gagal bayar perusahaan besutan RSO.
Presiden Jokowi diharapkan memiliki hati dan melihat rasa keadilan masyarakat, dan mencopot pejabat negara yang menunjukkan gaya hidup hedon dan angkuh di Sosmed sehingga mengusik rakyat yang saat pandemik ini sedang hidup Prihatin.
[Rls]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar