 |
| Foto: Ilustrasi |
SERANG | Malang benar anak penyandang Disabilitas tuna wicara Melati (16) yang menjadi korban Rudapaksa oleh tetangganya sendiri MS (70) hingga hamil 5 Bulan.
Melati merupakan penyandang Disabilitas warga Desa Mandaya, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang-Banten.
Keluarga korban S, mengatakan, peristiwa naas yang menimpa diketahui saat Melati minta buah jambu ke tetangga lalu tetangga itu curiga dan merabah perutnya, karena memang terlihat membesar dan payudara membesar.
"Ketika di tanya kamu melakukan dengan siapa dia menunjuk arah sebuah rumah," jelas S, kepada serangtimur.co.id, Minggu (19/12/2021).
S juga menegaskan kembali kepada Melati dengan cara bahasa isyarat untuk meyakinkan perbuatan itu dengan siapa.
"Mamang arep ngedeleng umahe MS ya, (paman akan melihat rumah pelaku ya-red) terus korban mengangguk dan memberi petunjuk rumah. Jadi si korban di suruh jalan di depan dan saya ikuti dari belakang, setelah mentok rumah yang di tunjuk yah sudah sampai situ jadi kita pulang lagi," jelasnya.
Lanjut S, pihaknya juga telah melaporkan ke RT karena memang isu ini sudah merebak
"Jadi RT ini tanpa saya minta tolong dia memberanikan diri untuk menanyakan kepada MS (70). Dan pihak pelaku pun tidak berbelit-belit dan mengakui perbuatannya, jika dirinya lah (MS) yang melakukan perbuatan kepada Melati," jelasnya.
S menambahkan, untuk persoalan ini sebelumnya sudah ada musyawarah sampai tiga kali di kantor Desa bersama Muspika, akan tetapi hingga saat ini tidak ada titik terang dan belum jelas.
"Saya sebelumnya sudah kasih jalan untuk bermusyawarah. Tapi pihak pelaku tidak menempuh sama sekali dan saya menunggu etikad baiknya, bahkan hingga saat ini belum ada titik temu dan sudah hampir dua bulan," tandasnya.
Sementara itu, MS (70) kakek yang diduga telah melakukan perbuatan cabul terhadap Melati (16) yang juga penyandang Disabilitas, hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi.
[Lan/Cep]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar