Foto:Istimewa |
SERANG | Wakil Bupati (Wabup) Serang Pandji Tirtayasa meminta kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Serang untuk mengoptimalkan capaian penerimaan zakat infaq sodaqoh atau ZIS. Maka, perlunya untuk terus menggali potensi ZIS yang ada di Kabupaten Serang.
"Saat ini capaian Baznas sudah Rp15 miliar, secara nominal angka tersebut besar, namun dilihat dari potensi zakat masih belum tergarap semua. Makanya kita harus meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi zakat," ucap Pandji usai menghadiri Milad XXI Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Serang Tahun 2021 di Halaman Kantor Kecamatan Lebakwangi pada Selasa, 30 November 2021.
Terutama, sebut Pandji, potensi dari karyawan perusahaan yang belum tergarap. Padahal disana sudah dibentuk UPZ (Unit Pengumpul Zakat) namun belum tergarap dengan optimal.
"Seperti Nikomas kan karyawan ada sekitar 60 ribuan, kita berasumsi dari 60 ribu yang dikeluarkan baik zakat, infak dan sodaqoh nya 20 ribu saja, kalau rata rata Rp50 ribu dari satu perusahaan bisa satu miliar. Ini belum intensif penggarapannya, belum perusahaan lain yang padat karya," katanya.
Oleh karena itu, Pandji meminta agar Baznas menggalakkan penarikan ZIS di perusahaan. Jika saat ini penerimaan Zakat ibaratnya berburu di kebun binatang, sebab untuk zakat ASN tinggal potong saja.
"Yang sekarang kita harus berburu ke alam bebas. Jika perusahaan tergarap Rp1 miliar setahun, satu perusahaan bisa Rp12 miliar belum dari PNS Rp15 miliar, itu kalau kita ambil minimal saja, apalahi kalau hitungan menengah. Potensi masih banyak belum tergarap," terangnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, Asisten Daerah (Asda) II, Hamdani, Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat ( Kabag Kesra) Setda Kabupaten Serang, Febrianto dan para camat se-Kabupaten Serang.
Sementara Ketua Baznas Kabupaten Serang Badrudin mengaku sudah berupaya memberikan sosialisasi dengan intensif melalui serikat buruh dan pekerja yang tergabung dalam konfederasi pekerja.
"Alhamdulillah kami sudah 5 serikat buruh dan pekerja yang sudah membuat UPZ," ujarnya.
Kedepan ia berharap dari UPZ yang terbentuk tersebut bisa ada penerimaan yang masuk. Namun saat ini belum ada penerimaan dari UPZ karyawan, ia memaklumi sebab para karyawan sedang berjuang untuk meningkatkan gajinya.
"Kami dari Baznas berdoa semoga perjuangan serikat buruh dan pekerja berhasil dan ditanggapi pemerintah dengan baik," ucapnya.
Ia mengatakan dalam hal menarik ZIS di perusahaan, yang menjadi target bukan perusahaannya, namun melalui serikatnya. Sebab jika perusahaan, kebanyak di Kabupaten Serang industri milik kalangan non muslim.
"Kalau perusahaan punya non Islam BAZNAS tidak berkewajiban untuk memungut zakat karena dilarang, karena harus beagama Islam. Makanya kami strateginya mengambil infak zakat sedekah dari para pekerja dan karyawan makanya yang datang organisasi serikat pekerja," ujarnya.
Badrudin mengatakan dari UPZ yang sudah dibentuk, potensi karyawannya ada sekitar 150 ribu anggota. Ia berestimasi, jika 100 ribu saja karyawan yang bayar infaq mininal Rp5 ribu maka satu bulan shdsh Rp5 milyar.
"Tapi kami menyadari untuk meyakinkan para buruh agar bayar zakat tidak mudah, tapi kami terus berupaya dengan kontinyu, strategi yang bijak akan terus sosialisasi agar mau bayar infak ke Baznas," ucapnya.
Sedangkan dalam kegiatan Milad Baznas hari ini, pihaknya telah melakukan sejumlah rangkaian acara bakti sosial. Yakni memberikan bantuan paket sembako untuk 200 orang fakir miskin, paket sekolah dan uang untuk 200 anak, donor darah untuk 30 orang dan bantuan pada lembaga keagamaan.
"Yang dikeluarkan untuk baksos sekarang ini itu sebanyak Rp167 juta, tapi untuk bantuan Kecamatan Lebak Wangi didistribusikan Rp330 juta," tuturnya.
[Ansori]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar