Sekda Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri sampaikan Eliminasi TBC (Dok. istimewa) |
SERANG | Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri mengungkapkan, bahwa Pemerintah Pusat mempunyai punya program untuk mengeliminasi penyakit Tuberkulis atau TBC pada tahun 2030. Akan tetapi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan mengeliminasi di tahun 2025.
"Kabupaten Serang sebagai bagian Provinsi Banten, berkomitmen juga untuk di Kabupaten Serang kita akan eliminasi TBC di tahun 2025, sesuai dengan program Provinsi Banten," ujar Entus.
Hal itu disampaikan Entus Mahmud usai menerima kunjungan kerja Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit mewakili Staff Khusus Mentri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Nancy Dian Angraeni beserta rombongan di Aula KH. Syam’un Setda Kabupaten Serang pada Kamis, 4 November 2021.
Atas upaya tersebut, lanjut Entus, pihaknya juga memerintahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk membuat road map (peta jalan) tentang bagaimana untuk berupaya bisa mengeliminasi TBC tersebut.
"Itu harus di tuangkan di dalam rencana kerja dinas kesehatan dan OPD-OPD terkait di dalam rencana kerja tahun 2022 sampai 2025," terangnya.
Entus berharap, dengan upaya yang sungguh-sungguh dari seluruh OPD (Organisasi Pemerintah Daerah), stakeholder termasuk partisipasi masyarakat maka kondisi kesehatan di Kabupaten Serang semakin membaik.
"Khususnya mengenai stunting dan TBC," ungkapnya.
Bahkan Entus memastikan, Pemkab Serang dalam hal ini Dinas Kesehatan melalui Puskesmas-Puskesmas untuk pelayanan terhadap masyarakat pengidap TBC sudah di atas standar. Hanya saja, terdapat kendala atas sikap masyarakat yang pertama tidak terbuka bahwa dirinya mengidap TBC.
"Kedua kalau sudah di ketahui mereka malas meminum obat yang memakan waktu selama enam bulan, padahal dinas kesehatan melalui puskesmas sudha menyiapkan obatnya," ucap Entus.
Dalam pertemuan tadi pun, sambung Entus, disampaikan juga dalam penanggulangan covid-19 di Kabupaten Serang sudah terus membaik. Bahkan yang di rawat hanya menyisakan satu orang di RSDP Serang.
"Mudah-mudahan vaksinasi segera selesai. Kita juga berharap masyarakat untuk tidak ragu di vaksin seperti saya sudah dua kali," paparnya.
Adapun kunjungan Kemenko PMK, tambah Entus, pada intinya ingin mengetahui tentang bagaimana situasi kondisi tentang pembangunan manusia dan kebudayaan di Kabupaten Serang. Maka di hadirkan OPD terkait meliputi Dinkes, Dindikbud, Dinsos, Disdukcpail, Bappeda, dan BPBD yang semuanya menyampaikan apa yang ada di Kabupaten Serang dan apa kendala-kendalanya.
"Mereka juga memotret situasi di lapangan terkait stunting dan TBC tepatnya di Kampung Curukcuk, Desa Domas, Kecamatan Pontang. Karena ada sekitar 7 orang yang mengidap TBC," tutur Entus.
Hadir juga pada kesempatan tersebut, Asda I Bidang Administrasi Pemerintahan dna Kesra, Nanang Supriatna, Kepala Bappeda, Rachmat Maulana, dan perwakilan OPD terkait lainnya.
Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Nancy Dian Angraeni mengatakan kedatangannya untuk kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program-program prioritas yang ada keterkaitan juga dengan masalah kemiskinan ekstrim yang ada di Indonesia.
Karena seperti diketahui semua di masa pandemi ini banyak tidak hanya masalah kesehatan tapi ada juga masalah sosial dan ekonomi terdampak karena pandemi.
"Jadi kita melihat apa peran dari pemda yang sudah dilakukan selama ini, kemudian program-program seperti apa yang sudah berjalan, termasuk program yang terkait penanggulangan kemiskinan, stunting, dan TBC, penggerakan untuk solidaritas sosial revolusi mental tentu untuk penguatan ekonomi masyarakat. Jadi kira-kira garis besarnya seperti itu," ujarnya.
Sedangkan terkait program Pemerintah Pusat mengeliminasi penyakit Tuberkulis atau TBC pada tahun 2030 dan pengendalian stunting, tentunya setiap pemda pasti terkendala karena terdampak dari pandemi covid-19. Akan tetapi, untuk Kabupaten Serang sudah menjalankan program eliminasi TBC di Tahun 2025.
"Jadi hanya tinggal dibuat road map agar bisa tercapai eliminasi TBC di 2025," ujar Nancy Dian Angraeni.
[Ansori]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar