Pembangunan Rutilahu di Desa Carenang Diduga Mangkrak (istimewa) |
SERANG | Pembangunan Rumah tidak Layak Huni (Rutilahu) di Desa Carenang, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang-Banten dikeluhkan warga penerima manfaat, lantaran sudah 1 Bulan mangkrak.
Seperti yang dikatakan salah satu warga penerima manfaat Kasmi (55) warga Kampung Ciguha, RT 09/01, Desa Carenang, mengatakan kepada serangtimur.co.id, bahwa sudah sejak 1 bulan ini mangkrak.
"Mulai dari 9 September dengan anggaran 20 juta tapi yang 3 jt untuk ongkos tukang dan itupun rekening bikin sendiri untuk upah orang kerja, tapi rekening tidak di pegang saya, jadi bingung untuk bayar petukang sampai sekarang saja belum di bayar," ungkapnya, Rabu (13/10/2021).
Masih kata Kasmi, dirinya untuk biaya selanjutnya di bantu dari anak-anaknya, karena dirinya tinggal bersama kelima anaknya dalam satu rumah.
"Ini juga yang melanjutkan untuk biayanya sampai nutup seperti ini di bantu sama anak, kalau nggak di bantu dari mana," tukasnya.
Senada dengan penerima manfaat lainnya Sarkawi (60) dirinya mengatakan dirinya merasa senang dan terbantu dengan adanya program Rutilahu. Namun ketika seperti ini dirinya sangat keberatan karena tak mempunyai biaya untuk meneruskan pembangunan.
"Sementara belum jadi saya tidur di tempat pabrik padi milik Abah Haji yang punya Yayasan, sedangkan saya tidak punya modal untuk meneruskan pembangunan ini, untuk petukang saja belum di bayar mangkanya mangkrak," tandasnya.
Sementara itu pihak Desa Buang yang mendampingi program Rutilahu saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp dirinya menjawab silahkan hubungi saja pak Furkon selaku konsultan.
"Silahkan hubungi saja konsultannya pak Furkon," ucapnya kepada serangtimur.co.id.
Saat dihubungi, Furkon mengatakan, kenapa belum selesai hari ini pencarian upah tukang, itu karena belum turun dananya, itu yang menjadi masalah dan hambatan.
"Saya juga sadar kenapa saya tidak kelapangan, karena saya sendiri sadar penerima bantuan pasti nanya ke saya jadi kan bingung jawabnya. Karena upah tukang itu kan per-termin dua kali pertama 1.500.000; dan yang kedua 1.500.000;," katanya.
"Yang jelas sampai hari ini upah petukang belum cair bukan hanya petukang saja yah, karena saya pribadi pun dikejar material karena bahasa kasarnya mah ngutang dulu," imbuhnya.
(*/Nurlan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar