Tim Juri ADWI tahun 2021 saat tiba di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang pada Jum’at, 1 Oktober 2021 (Dok. istimewa) |
SERANG | Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) menggelar Lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI tahun 2021. Dari 50 besar desa wisata terbaik yang terpilih se-Indonesia, salah satunya Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang-Banten.
Dewan Juri I Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Doto Yogantoro mengatakan, dari 50 besar akan di ambil untuk perklasifikasinya. Jadi ada rintisan berkembang dan maju.
"Saya belum lihat semua wisata di Desa Cikolelet berkembang atau maju," ujarnya sesaat sebelum meninjau di Desa Cikolelet pada Jum,at, 1 Okotber 2021.
Sambungnya dari 50 besar desa wisata yang sudah terpilih bukan di pilih menjadi sepuluh (10) besar, namun terbagi tiga kelas meliputi kelas rintisan, kelas berkembang, dan kelas maju.
"Itu masing-masing punya pemenang sendiri, karena klasifikasinya beda. Kami ke lapangan menilai, mencatat dari tiga kelas itu kita punya pemenang masing-masing," kata Doto.
Akan tetapi, lanjut Doto, selain pemenang itu nanti pihaknya juga akan memunculkan pemenang dari tujuh kategori yang di nilai. Diantaranya, kesatu daya tarik, kedua home stay, ketiga toilet, ke empat fesyen, kuliner dan kerajinan, kelima penerapan protokol kesehatan covid-19 wajib, ke enam konten kreatif di media sosial baik instagram, facebook, youtube dan lainnya, dan sarana digitalnya seperti website.
"Itu ada tujuh (7) kategori di ambil masing-amsing dari tujuh ada pemenangnya juga, jadi mungkin Desa Cikolelet ini bisa menjadi terbaik di kelasnya, bisa juga menjadi salah satu yang memiliki kekuatan misalnya home stay, itu nanti di ambil," terangnya.
Doto Yogantoro berharap, kedepannya penyebarannya dari 50 desa wisata terbaik yang terpilih untuk masing-masing desa memiliki kekuatan dari kelasnya masing-masing.
"Lebih jelasnya, kalau Desa Cikolelet masih menjadi desa rintisan tahun depan berkembang, berkembang jadi maju, kalau maju naik menjadi mandiri, karena kalau desa mandiri itu tidak di lombakan karena sudah menjadi contoh untuk desa lainnya," paparnya.
Usai melihat gambaran dan mendengarkan paparan wilayah Desa Wisata Cikolelet, Doto Yogantoro meyakini jika Desa Cikolelet bisa meningkat berdasarkan hasil penilaian Dewan Juri ADWI.
"Sangat mungkin jadi Desa Mandiri, karena latar belakang yang dia miliki dari empat tema dia punya semua sebagai syarat desa wisata dia punya dari sisi kelembagaan, swakelola, tari budaya dan sebagainya dia punya semua," tegasnya.
"Lebih jelasnya, Desa Wisata Cikolelet Mandiri dalam artian sudah tidak lagi merepotkan pemerintah daerah, sudah bisa jalan sendiri, sudah punya investasi sendiri, inovasi sendiri jadi pemda hanya mendorong saja karena tugas pemda membina desa yang lainnya," urai Doto.
Senada disampaikan Dewan Juri II ADWI, I Made Wena. Namun kata dia, pihaknya hanya mencatat adapun keputusan berdasarkan hasil semua dewan juri.
"Kami hanya mencatat," katanya didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Serang, Hamdani.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Serang, Hamdani menambahkan, akan terus memberikan suport agar Desa Cikolelet terus berinovasi.
"Salah satu penilaian ini juga merupakan penyemangat, dengan penilaian kita tahu kekurangan-kekurangannya nanti kita tingkatkan lagi ke depannya," ujar.
(*/Ansori)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar