SERANG | Dalam rangka meningkatkan kinerja personel Polri, Biro SDM Polda Banten menggelar kegiatan pembekalan konselor kepada atasan Pegawai Negeri pada Polri di Polres Serang, yang dilaksanakan di aula Mapolres Serang, Jum'at (10/9/2021).
Pada kesempatan tersebut, Kabag Psikologi Biro SDM Polda Banten AKBP Ahli Rumekso M.Psi, Kasubag Psipres SDM Polda Banten Kompol Desi Rasita M.Psi, Wakapolres Serang Kompol Feby Harianto S.IK., SH., M.IK, Para Kabag, kasat, Kasi, Pama dan Kapolsek jajaran Polres Serang.
Kapolres Serang AKBP Yudha Satria, SH, S.IK, di wakili Wakapolres Serang Kompol Feby Harianto, mengatakan kedatangan Kabag SDM Polda Banten beserta tim, untuk memberikan pembekalan kepada para Kabag, kasat dan Kasi serta Kapolsek jajaran dengan tujuan pembekalan konselor.
"Kami harapkan dengan Pembekalan Konselor dari Biro SDM Polda Banten ini dapat memperbaiki diri kita, dan umumnya personil Polres Serang dalam pelaksanaan tugas dilapangan," kata Wakapolres Serang Kompol Feby Harianto.
Semantara itu, Kabag Psikologi Biro SDM Polda Banten AKBP Ahli Rumesko, menguingkapkan bahwa kgiatan Konselor ini adalah tindak lanjut sesuai arahan dari Kapolri agar segera memberikan konselor ke jajaran.
Ia, menjelaskan, bahwa setiap atasan di Polri adalah bertugas sebagai konselor. Dan tujuan pihaknya datang ke Polres Serang adalah untuk deteksi dini dan penanganan segera.
"Jadi semua anggota Polri berhak mendapat konseling. Contohnya, Kapolsek harus mengetahui tentang deketsi dini anggotanya yang bermasalah," kata AKBP Ahli Rumesko.
AKBP Ahli juga menegaskan, agar para Kapolsek untuk bisa mengarahkan kepada anggotanya agar untuk mendatangani dan berkoordinasi dengan Polres. Semisal ada personil di Polres Serang tidak pernah masuk lalu setelah sekian lama tidak mau masuk kantor karena dia merasa malu untuk pergi ke kantor.
"Maka anggota tersebut wajib untuk dikonseling dengan tujuan memberikan motivasi dan memulihkan mentalnya yang bermasalah," jelasnya.
Kendati demikian, jikalau ada anggota yang melakukan hal atau kegiatan yang tidak umum, itu perlu perhatian dari para konselor segera berikan sentuhan awal melalui konselor.
"Oleh karena itu, tugas para Pimpinan di wilayah agar lebih dekat secara bertahap dengan anggotanya terutama yang bermasalah dengan tujuan menggali informasi permasalahan dalam diri anggota," tandasnya.
"Jadi, pada saat melakukan raport, Konselor juga dapat mengenali tipe konseli melalui gaya komunikasi yang ditampilkan dengan menggunakan pendekatan gaya komunikasi Vak (Visual,auditori,atau knestetik) sehingga dapat menyesuaikan sebagai sarana untuk memperlancar komunikasi," imbuhnya.
Untuk diketahui, dalam kegiatan tersebut Kabag Psikologi Biro SDM Polda Banten juga memberikan Penekanan, dan hal-hal yang perlu dihindari, antara lain:
- 1. Memotong pembicaraan
- 2. Menasehati
- 3. Mendominasi komunikasi
- 4. Berfokus pada membalas ucapan konseling
- 5. Menempatkan permasalahan konseling
- 6. Menghakimi kondisi konseling
Sementara untuk hal-hal yang harus dipahami oleh Konselor, antara lain:
- 1. Fokus untuk mendengarkan tidak perlu terburu-buru berikan komentar saran atau nasihat.
- 2. Perhatikan ekspresi wajah dan bahasa non verbal konseling.
Sedangkan untuk hal-hal yang dilakukan setelah memberikan konseling:
- 1. Mengamati atau memantau perilaku konseling.
- 2. Apabila sudah berubah maka konseling dapat menjalankan kembali tugasnya.
- 3. Apabila konseli tidak berubah dapat dilakukan konseling ulang.
- 4. Apabila dari proses konseling konselor melihat kondisi personil mengarah pada permasalahan yang berat maka konselor dapat merujuk konsultasi ke psikolog Polri.
Dan untuk Langkah- langkah:
- 1. Atasan langsung pembina fungsi SDM.
- 2. Psikologi Polri.
- 3. Psikologi mitra.
(*/01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar