SERANG | Dalam rangka menguatkan sistem pelayanan berbasis elektronik (SPBE), Pemkab Serang malalui Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Kabupaten Serang menggelar Pelatihan Bug Bounty Program.
Bekerja sama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Universitas Banten Jaya (Unbaja), Universitas Serang Raya (Unsera), dan AMIK Serang.
Puluhan bug hunter yang mayoritas kalangan mahasiswa, diundang dalam kegiatan ini di salah satu hotel wisata Provinsi Banten, Rabu (1/9/2021).
"Kami ingin memfasilitasi, mengapresiasi, sekaligus memperkuat peran para bug hunter untuk bisa sama-sama membantu pemerintah memperkuat proses pelayanan pemerintah berbasis elektronik," kata Kepala Bidang Persandian dan Statistik Diskominfosatik Kabupaten Serang, Shinta Asfilian Harjani.
Sekadar diketahui, Bug Bounty Program adalah sebuah program yang mengapresiasi temuan celah keamanan dari para hacker (peretas) baik/bug hunter pada suatu aplikasi, sistem, dan layanan.
Pemerintah dapat menemukan kerentanan lebih dini sebelum pihak yang tidak bertanggungjawab (hacker negatif-red) menemukan dan mengeksploitasinya. Melalui program ini juga, pemerintah dapat mengimplementasikan kontrol keamanan secara berkelanjutan.
Menurut Shinta, Banten memiliki puluhan bug hunter yang bisa membantu pemerintah daerah dalam mengamankan sistem siber di tengah era pelayanan berbasis elektronik. Sejumlah narasumber diundang, salah satunya dari Badan Siber dan Sandi Negara.
"Dalam kegiatan ini, kami mengapresiasi sekaligus memperkuat pengetahuan para bug hunter," ujarnya.
Kepala Diskominfosatik Kabupaten Serang, Anas Dwisatya Prasadya mengatakan, pihaknya berusaha melindungi data secara fisik (Physical Security) dan logis (Logical Security).
"Keamanan logis merupakan keamanan digital. Perpaduan keamanan fisik dan logis ini sangat diperlukan," ujarnya.
Di era digitalisasi, menurutnya, informasi atau data pemerintah daerah yang berada di dunia siber penting diamankan. Jika data bocor akibat para peretas yang tidak bertanggungjawab, bisa digunakan untuk hal yang tidak baik.
"Informasi dan data ini yang kita ingin amankan melalui bantuan para bug hunter. Semoga dengan ini, sistem informasi dalam sistem pemerintahan berbasis elektronik bisa terjaga dan berkembang," pungkasnya.
(*/Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar