 |
| Nampak batu hanya ditumpuk tanpa menggunakan pasir (Dok.stc) |
SERANG | Program peningkatan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berlokasi di Desa kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang-Banten di duga dalam Revitalisasinya tidak sesuai spesifikasi.
Pasalnya pantauan media serangtimur.co.id di lokasi, Rabu (4/08/2021) untuk pengerjaan pondasi di spek gambar menggunakan urugan pasir 5 cm, namun ternyata tidak menggunakan pasir, bahkan pasir di gunakan saat pasangan batu sudah tersusun, sehingga pasir ada di atas susunan batu.
Kemudian tidak menambahkan adukan pada susunan pondasi paling bawah, di beberapa titik sehingga menimbulkan rongga berlubang karena dibawah tidak menggunakan adukan,pada saat di kontrol kembali pada Kamis (12/08/2021) sudah tertimbun dan pemasangan Slup.
Saat di konfirmasi melalui via WhatsApp kontraktor CV. Bulan Sabit Ilal mengatakan bahwa sudah konsultasi ke konsultan dan Dinas bahwa pengerjaan itu sudah sesuai teknis.
"Saya sedang sakit dan tidak fokus, saya sudah konsul ke Dinas dan Konsultan sesuai gambar dan teknisnya," kilahnya, Kamis (12/8/2021).
Sementara itu pihak konsultan pengawas dari CV. Galma Dika pada saat di konfirmasi melalui via WhatsApp, namun yang bersangkutan tidak menjawab dan merespon pertanyaan media yang seolah-olah enggan di konfirmasi.
Untuk diketahui proyek dalam program pengelolaan pendidikan menengah atas dengan nama pekerjaan Revitalisasi SMAN 1 Kragilan bernomor kontrak:900/0136/KKPPK/Dindikbud/2021, tertanggal kontrak 12 Juli 2021 dengan nilai pekerjaan Rp.1,774,622,400, yang bersumber Dana Dana Akhusus (DAK) fisik tahun 2021 dengan waktu pelaksanaan 150 hari kalender yang di laksanakan CV. Bulan Sabit dan untuk pengawasan CV. Galma diduga bermasalah.
(*/Lan_Cep)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar