SERANG | Pemerintah Desa (Pemdes) dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Junti menyalurkan Bantuan Beras-Pemberlakuan Penyekatan Kegiatan Masyarakat (BB-PPKM) Tahun 2021 di kantor Desa Junti Jl. Gabus-Pamarayan Kampung Mandung Inpres, Desa Junti Kecamatan Jawilan, Kabupaten Seang, Sabtu (7/8/2021).
Warga Desa Junti yang terdaftar di program Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH) hari ini menerima Bantuan Beras-Pemberlakuan Penyekatan Kegiatan Masyarakat (BB-PPKM) sebanyak 1.314 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Menurut Pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa (Kades) Junti Mulyani, Bantuan BB-PPKM yang di salurkan hari ini berupa 10 Kg beras per KPM. Ia menyebut, jika beras yang di salurkan berasal dari gudang Bulog berdasarkan data BST dan PKH Desa Junti.
"Ada 1.314 KPM yang menerima BB-PPKM terdiri dari 178 KPM PKH dan 1.136 KPM Bantuan Sosial Tunai (BST)," terangnya.
Sementara itu, PKH Desa Junti Ahmad Yakub, mengatakan, semua KPM PKH Ds Junti totalnya 275 KPM, KPM PKH yang menerima BB-PPKM 178 KPM, sementara yang tidak menerima beras hari ini, itu sudah di kaper oleh Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Yakub berharap dengan adanya bantuan beras BB PPKM agar masyarakat tidak perlu lagi melakukan daya jual-beli di pasar karena itu akan menimbulkan sebuah kerumunan.
Menurutnya, jika program BB-PPKM adalah upaya pemerintah dalam penanggulangan dampak dari pandemi covid-19 yang sekarang sudah memasuki tahap PPKM Level 4.
"Kita berdo'a semoga pandemi covid 19 ini cepat berakhir. Oleh karena masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan menjaga jarak," imbuh Yakub.
Ditempat yang sama Pjs Desa Junti, Mulyani kembali mengatakan, jika penyaluran bantuan BB-PPKM berupa 10 Kg beras dari bulag.
Dia mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah pusat. selanjutnya ia juga memohon kepada Pemerintah Pusat agar masyarakat yang belum mendapatkan bantuan apapun dapat diusulkan melalui data susulan. Karena hal ini menjadi kecemburuan sosial di tengah masyarakat.
Sehingga lanjut Mulyani Pemdes, RT, RW menjadi pihak yang di salahkan padahal Pemdes dan perangkat hanya sebatas menjadi petugas untuk menyalurkan sedangkan data penerima langsung datangnya dari Pemerintah Pusat.
"Memang, logikanya dampak dari pandemi covid-19 ini adalah semua Warga Negara Indonesia (WNI) tidak ada yang membeda bedakan harusnya semua menerim bantuan," tandas Mulyani.
Harapan Pjs. Kades Junti Mulyani, bilamana Pemerintah Pusat masih ada program bantuan tolong yang belum sama sekali menerima bantuan itu di prioritaskan atau dibuatkan data susulan agar supaya semua dapat merasakan imbas dari dampak pandemi covid-19.
Salah satu warga penerima Ana (38) sangat berterima kasih atas bantuan BB-PPKM karena sedikit banyak dapat membantu masyarakat, mengingat sekarang ini yang paling merasakan dampak dari PPKM adalah masyarakat dari kalangan menengah kebawah.
"Karena kita kemana mana dibatasi sedangkan kalau tidak usaha atau keluar rumah darimana memenuhi kebutuhan hari-hari. Sedangkan kebutuhan bukan hanya beras saja tentu ada tambahan lain atau kebutuhan lain, sedangkan kita aktivitas dibatas bantuan hanya alakadarnya saja," ungkap Ana.
Penulis: Haris Ranau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar