SERANG | Dalam agenda panen raya program ketahanan pangan Dompet Dhuafa bersama Gapoktan Bina Mulya melakukan panen raya di Desa Beberan Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang-Banten, guna kebutuhan ketahanan pangan terpenuhi selama Pandemi Covid-19, Rabu (25/08/2021).
Bahan pangan jelas menjadi kebutuhan utama yang harus terpenuhi selama pandemi Covid-19. Terlebih sektor pertanian menjadi salah satu yang masih bisa tumbuh positif di masa pandemi Covid-19.
Ketua Yayasan DDR Nasyith Majidi saat di wawancarai, mengatakan Dalam rangka dompet dhuafa khususnya ketahanan pangan ini efek dari Pandemi Covid-19.
"Disini ada 200 hektar di lokasi ini kita gandeng Baznas (basis) untuk sama sama memperkuat dalam ketahan pangan ini. Baznas DKI sendiri punya bidang garap yang memerlukan beras jadi kita serap beras yang ada di sini biar ini kita jalin kerjasama ini saling menguatkan," ujarnya.
Masih di lokasi yang sama wakil ketua Baznas (basis) Jakarta Sa'at Soeharto mengungkapkan dirinya memberi ucapan selamat kepada dompet dhuafa yang telah melakukan panen raya untuk pemberdayaannya seperti yang di miliki dompet dhuafa.
"Di sawah pemberdayaan ini, tentu bisa berjalan dengan baik di sisi lain kita ingin hulu hilir yang sudah di lakukan dompet dhuafa di ketahanan pangan mungkin kita juga baznas basis ikut juga di ketahanan pangan," ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen dalam menggunakan prodak dari dompet dhuafa bukan hanya beras saja.
"Mungkin kedepannya menggunakan prodak dari dompet dhuafa bukan untuk beras saja, mungkin dengan kopinya dan lain sebagainya. InsyaAllah, kita siap kita punya kios untuk menjual kopinya dari dompet dhuafa, insyaallah dari awal kita bersinergi untuk kolaborasi dan koorporasi di Jakarta," imbuhnya.
Sementara itu Kadis DKPP Kabupaten Serang Suwardjo mengatakan, tentunya ini sangat mendukung pemerintah apalagi luas tanah kita 41 ribu. Dan di Desa Beberan sendiri mempunyai luas lahan yang bagus untuk pemberdayaan ketahanan pangan saat ini di masa pandemi.
Menurutnya, pertanian ini salah satu yang tampak sangat-sangat kecil di pertumbuhan, tapi tetap berjalan karena memang regenerasi itu sangat lambat karena alah satu usaha yang kurang menjanjikan.
"Ini yang kita harus merubah," ujarnya.
Ia mengungkapkan, di satu sisi kurangnya lahan pertaniannya karena banyak pemukiman industri tenaga kerjanya juga mulai berkurang karena usia lanjut namun masih tetap tingkatkan produksinya, tentunya dorongan teknologi di tingkat permesinan kemudian di tekhnologi.
Mudah-mudahan, kerjasama dengan dompet dhuafa ini bisa jadi pemberdayaan langsung dengan masyarakat," tukasnya.
Perlu di ketahui untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Food For Dhuafa dan kemandirian ekonomi hulu hilir yang berbasis pertanian, Dompet Dhuafa bersama Gapoktan Bina Mulya melakukan panen raya Dan bekerjasama dengan Baznas (basis) DKI.
(*/Nurlan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar