 |
| Dok. Ilustrasi (ist) |
SERANG | Tempat Hiburan Malam (THM) The Star milik Hendro yang berada di ruko kawasan Modern, Desa Nambo Ilir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang-Banten, yang hampir satu tahun beroprasi diduga kuat banyak yang membackingi.
Buktinya, meskipun kerap di razia petugas, THM The Star masih tetap berani beroprasi. Ditambah soal pelarangan mengundang kerumuman orang, karena saat ini masih dalam masa pandemi covid-19, namun tidak berlaku bagi para pengusaha Hiburan Malam ini.
Bahkan, bukan soal adanya dugaan oknum yang membackingi saja, namun uapaya lain ialah, pengusaha THM ini terus berupaya membukam para aktivis dan wartawan yang kerap memberitakan keberadaanya melalui oknum wartawan juga.
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, adanya pihak yang mendatangi redaksi serangtimur.co.id dengan menawarkan berbagai macam tawaran, mulai dari jenis barang hingga sejumlah uang agar usaha THM tidak diganggu.
"Saya tegaskan! saya tidak akan menerima imbalan dalam bentuk apapaun, apalagi coba-coba menyuap untuk membungkam," tegas Ansori, dalam keterangan Persnya, Kamis (3/6/2021).
Lanjutnya, jika THM di wilayah Kibin masih tetap beroprasi, maka selaku putra daerah, ia akan menemui para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk sama-sama memberantas tempat kemaksiatan itu.
"Insya Allah, dalam waktu dekat saya akan datangi para ulama di wilayah Kecamatan Kibin untuk berkoordinasi agar Tempat Hiburan Malam itu di tutup," tegasnya.
Ansori juga menilai, jika pemerintah Kabupaten Serang mandul dalam menindak tempat hiburan malam. Meskipun jelas THM tidak memiliki izin, namun tetap dibiarkan buka, padahal kondisi saat ini masih dalam masa pandemi covid-19, dan yang pasti melanggar prokes.
"Saya minta pihak yang berwenang berani ambil tindakan tegas. THM tidak akan membawa manfaat apapun bagi masyarakat. Yang ada hanya akan membawa dampak buruk, dan saya minta Kabupaten Serang harus bersih dengan keberadaan THM," tandasnya.
(*/Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar