SUMSEL | Terkait permasalahan antara KP (26) dan SYI (50) masih berlanjut. Hal ini di ketahui ketika KP mengadukan dan memberikan kuasa kepada Divisi Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Lembaga Investigasi Negara Sumatera Selatan (LIN Sumsel) untuk meminta pendampingan dan menyelesaikan permasalahannya.
Dari informasi yang dihimpun inisial SYI ini adalah seorang tokoh agama yang berilmu berdomisili di Talang Jambe kini pindah ke Lorong Dakota Talang Kedondong, Kecamatan Sukarame, Palembang-Sumatera Selatan.
Dari data yang diterima ketua Divisi LIN Dian Pratiwy, mencoba menghubungi oknum ustadz SYI hendak melakukan mediasi dan meluruskan permasalahan. Namun disini terlihat sikap si oknum ustadz seperti tak berdosa dan tak ada masalah lagi.
"Begini ustadz, ada laporan masuk ke kami perihal mantan istri siri ustadz. Ibu (KP) yang sudah ustadz ceraikan. Kalau bisa kita (saya bersama tim-red), dan bapak SYI bisa bertemu diluar saja kalau bapak ada waktu. Rasanya kalau saya langsung datang ke rumah bapak yang notabenenya ada istri pertama dan keluarga disana kita bicarakan baik-baik degan cara damai dan kekeluargaan apa bapak ada waktu? kapan dan dimana?," tulis Diam Pratiwy dalam pesan WhatsApp berapa pekan lalu.
Namun si oknum ustadz menjawab dan mengatakan dalam pesan WhatsApp.
"Masa ida sudah selesai, tanggungan tidak ada, anak tidak ada, jangan coba-coba bermain-main sudah cerai, sudah dilayangkan saya sendiri yang tandatangani. KP bukan dibawah umur 25 tahun," ujar oknum ustadz SYI menjawab pesan WhatsApp Dian Pratiwy.
Tak sampai disitu sahut menyahut pun terjadi.
"Iya betul pak tapi ibu KP juga seorang perempuan jadi di sini saya hanya menjembati agar tidak ada Iagi masalah antara pak ustadz dan ibu KP," sahut Dian dalam pesan WhatsApp
Dian menuturkan dirinya hanya menengahi permasalahan ini karena kondisi dari ibu KP saat ini seperti orang linglung.
"Alangkah lebih baiknya bapak bertemu degan saya dan rekan saya dulu untuk membicarakan hal supaya masalah ini selesai dan kita buat hitam di atas putih," tulis Dian dalam pesannya kepada SYI.
Ia mengatakan agar SYI dapat tenang jika masalah ini sudah klir.
"Suatu saat masih ada yang mengganggu bapak sudah punya pegangan surat perjanjian dari ibu KP, di sini saya hanya sebagai penengah yang hanya menjembati ya Pak!," tegas Dian.
Sementara KP mengaku sedih saat ditinggalkan ustadz SYI begitu saja tanpa sebab.
"Hati saya hancur benar entah apa sebabnya saya tidak tahu dan pernah mencoba berpikir akan mengakhiri hidup saya, karena pikiran saya tertekan tak tahu kenapa mental saya kena atau apa," ungkap KP, sepeti dikutip dari kabarxxi.com, Minggu (6/6)2021)
KP menuturkan kalau dirinya tetap memegang teguh akhlak dan akan mencoba kuat dalam menghadapi ujian hidupnya.
"Walau saya sedikit ilmu, namun saya tetap memegang teguh akhlak, tapi saya tidak habis pikir jika ada orang yang berilmu tinggi tidak ada akhlak," ujar KP .
Namun sangat disayangkan hingga berita ini ditayangkan permasalahan ini tak ada kejelasan dan KP masih ter-bebankan mental psikologi.
(*/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar