Dok. Ilustrasi |
SERANG | Saol meroketnya Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji 3kg di Kota Cilegon-Banten baru-baru ini yang mencapai Rp.28 ribu/tabung justru dibenarkan oleh warga Kota Cilegon.
Menurutnya, masyarakat sulit untuk mendapatkan gas bahkan sampai ke tingkat agen sekalipun.
"Beli di agen atau pangkalan sulit, banyak alasannya, dan beli gas di tingkat eceran hingga Rp. 28.000;. Saya juga sampai kaget karena biasa beli paling mahal Rp. 20-22.000; dan kemarin saya beli di eceran itu Rp.28.000;," jelas salah satu warga kepada serangtimur.co.id, Rabu (26/5/2021).
Diketahui, Harga liquified Petroleum gas (LPG) tabung 3 kg di Kota Cilegon Banten, dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). LPG itu dijual bervariasi dari Rp 25 ribu hingga Rp. 28 ribu per tabung. Diduga adanya persekongkolan agen yang menjadi penyebab mahalnya LPG.
Berita terkait:
https://www.serangtimur.co.id/2021/05/melambungnya-harga-gas-elpiji-3kg-di.html?m=1
Hal ini disampaikan oleh H. Suwarni Ketua Mada II Kota Cilegon PPPKRI - Satuan Bela Negara, Senin (25/5/21) di ruang kerjanya kemarin.
Disebutkan, tim telah menginvestigasi sejumlah pangkalan yang berada dibeberapa tempat se wilayah kota Cilegon.
Dan ditemukan, harga jual barang subsidi itu jauh di atas HET yang ditetapkan Pemerintah Daerah melalui SK. PERWAL kota Cilegon No. SK.520/Kep 521-disperindagkop/2014 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram Untuk Keperluan Rumah Tangga dan Usaha Mikro di Kota Cilegon sesuai yang terpampang dalam plang pangkalan masing-masing.
Yang mana, menurut Perwal itu HET pangkalan Rp 15.500 per tabung. Tetapi sejumlah pangkalan yang berada di wilayah regional dimaksud, menaikkan harga Rp. 19 ribu hingga Rp 20 ribu.
"Tidak semua warga membeli dari pangkalan, sehingga harga per tabung bisa mencapai Rp. 25 ribu hingga Rp. 28 ribu," ucapnya.
(*/Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar