SERANG | Soal sanggahan (hak jawab) HRD PT IMCP bernama Bagus yang dilayangkan ke redaksi Faktaindonesianews.com yang kemudian tersebar di masyarakat melalui pasan WhatsApp, masyarakat Desa Junti ikut buka suara.
Dikatakan beberapa warga, bahwa PT IMCP yang dikenal pabrik Kaleng oleh masyarakat setempat jarang menerima (membuka) lowongan kerja, terutama bagi warga pribumi. Kecuali ada pelicin (uang sogok) masuk ke PT IMCP.
"Kerja disini harus pake uang sogokan saja. Belum ada uang mana bisa kerja, susah kalo nggak ada sogokan (puguh duit bae)," kata warga, kepada media.
Menurutnya, apalagi orang luar, orang sini (pribumi) saja pake calo, mulai dari 8 juta hingga goceng (maksudnya lima juta-red). Dan kalau mau kerja di pabrik kaleng tidak ada uang ya tidak bisa kerja.
"Kalo ada yang bilang kerja di pabrik keleng (PT IMCP) tidak pake uang itu hoax pak, bohong. Boro-boro geratis, mau pabrik Kaleng atau Payung juga sama semua harus pake uang," terangnya.
Sebelumnya Bagus selaku HRD PT IMCP membaut hak jawab di salah satu media online, dan di poin 3, bahwa proses rekrutmen di PT IMCP mengedepankan sistem Quota (60:40) dan prioritas warga Desa Junti namun dibantah warga, jika itu hoax.
Kemudian di poin ke 4, proses rekrutmen di PT IMCP tidak membutuhkan biaya/membayar. Semua tahapan tes dilakukan secara obyektif dan terbuka, lagi - lagi warga Desa Junti dengan tegas menyatakan, itu bohong.
#Forum JSR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar