SERANG | Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Padarincang Gelar Diklat Terpadu Dasar (DTD) yang bertempat di Pondok Pesantren Riyadus Solihin Desa Ciomas, Kec. Padarincang Kab. Serang dengan mengusung Tema "Mencetak Kader Ansor Banser Militan, Siap Merawat Tradisi, Menjaga Ulama Dan Membentengi NKRI" Pada tanggal 16-18 Oktober 2020.
Dikatakan Jamaludin selaku ketua pelaksana pengkaderan Ansor di Kecamatan ini, dimaksudkan untuk memperkuat nilai-nilai dan paham Islam Ahlussunnah Waljamaah. Selain itu, juga mempersiapkan generasi muda yang moderat, toleran dan menerima perbedaan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
"Belakangan ini semakin banyak muncul gerakan yang ekstrim dan ingin mengganti ideologi Negara Indonesia, yakni Pancasila. Untuk itu, Ansor memberikan pemahaman kepada generasi muda bagaimana hubungan Islam, Pancasila dan kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat," kata Jamaludin.
Sementara itu, Ketua PAC Ansor Padarincang Dede Adhari mengatakan bahwa, jika semakin kompak, semakin solid maka bisa lebih membawa nama baik Ansor di kalangan masyarakat, terutama membumingkan nama Ansor khusunya di Kecamatan Padarincang.
"Dan sebagai banom-banom Nahdatul Ulama kami akan selal u mengadakan kegitan-kegiatan yang positif untuk masyarakat padarincang," ujar Dede.
Ditempat yang sama, Ketua PC Ansor Kabupaten Serang Alvi Ruzabady, menegaskan bahwa, kegitan tersebut bertujuan untuk membangkitkan lagi membumingkan kembali giroh - giroh kaderisasi dan ke NU an di wilayah Kecamatan Padarincang dan mengembangkan kembali kader-kader yang militan, Ansor khususnya.
"Setelah mereka menjadi kader saya berharap bisa mengemban amanah para waliyullah untuk selalu menjaga para kiyayi, menjaga negara kesatuan republik Indonesia ini yang sudah di merdeka kan oleh mereka," tegas Alvi.
Karena, lanjut Alvi, mau tidak mau banyak sekali orang- orang yang ingin membelokan sejarah, oleh karena itu kita kuatkan kembali melalui jiwa pamuda-pemuda yang ada khususnya di Ansor bahwa Negara ini sudah final, NKRI sudah final, Pancasila sudah final.
"Dan yang harus kita fahami bahwa kenapa di laksanakan di Desa Ciomas Kecamatan Padarincang, karena mau tidak mau pondok pesantren Riadus Solihin ini berdiri pada thn 1929 waktu itu di dirikan oleh kiyayi halimi, beliau adalah orang Padarincang yang pertama kali menjadi pengurus Nahdatul Ulama (NU) mau tidak mau kita mengembalikan kembali dari daerah ini Ruh NU sebenarnya dari sini," tukasnya.
#Redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar