Foto Ilustrasi |
SERANG | Bejad dan biadab memang layak di sandang oknum guru Aparatur Sipil Negara (ASN) disalah Satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cikande Permai ini, karena oknum tersebut diduga telah mencabuli gadis dibawah umur, mirisnya korban adalah seorang yatim piatu yang seharusnya di jaga dan di bantu kehidupannya.
Adalah IT (19) gadis malang ini harus kehilangan masa depannya lantaran telah di cabuli oleh AG oknum guru ASN semenjak IT masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) hingga akhirnya terungkap belum lama ini.
Awak media sempat menghubungi Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Kecamatan Cikande serta mendatangi Kepala desa Cikande permai, Ketua Rw, Rt dan tetangga korban, Sabtu (26/09/20)
Saat awak media menanyakan kejadian menimpa saudari IT kepada Ketua P2TP2A Ikoh lewat WhatsApp bahwa kasusnya sudah pendampingan ke Polres.
"Walaikumsalam, kasusnya sudah pedampingan ke Polres dan sedang dalam proses kang," terang Ikoh ketua P2TP2A yang juga sekmat Cikande, kepada awak media.
Semetara itu, Kepala Desa Cikande Permai Dayari menyayangkan kejadian ini dan membenarkan terjadinya kasus pencabulan yang dilakukan oknum pengajar yang juga ASN ini di wilayahnya (Desa Cikande Permai-red).
"Benar telah terjadi pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru AG pengajar di SDN di Desa kami. Korban IT adalah seorang anak yatim piatu dan saya sangat prihatin," kata Dayari kepada awak media.
Senada dengan Kepala Desa, Ketua RW 01 Tatang Suhendar, mengatakan, dimana korban IT tinggal, dan kembali membenarkan kejadian yang menimpa warganya.
"Benar IT warga saya dan rumahnya tidak jauh dari rumah saya, saya kasian dengan anak ini, dia anak yatim piatu yang saya sesalkan pelakunya yang cabuli dia adalah oknum guru yang mengajar di SD Negeri Cikande Permai berinisial AG, dan kasus ini terkuak saat terjadinya cekcok disertai penganiayaan," kata Tatang ketua RW setempat.
Sementara itu Bhabinkamtibmas Cikande Permai Suardi, menjelaskan bahwa kasusnya sudah ditangani PPA Polres Serang.
"Memang benar telah terjadi kasus pencabulan anak dibawah umur, dan kasusnya sudah di tangani Unit PPA Polres serang," jelasnya.
Komite SDN Cikande Permai, juga membenarkan kejadian tindak asusila dan sekaligus menyesalkan kejadian tersebut.
"Benar oknum AG mengajar disini (SDN Cikande Permai-red) yang merupakan ASN. Saya juga kaget kalau pelakunya AG, dulu sempat mengelak namun ibarat semut menempel dibaju hitam ya pasti akan terlihat juga," ujarnya.
"Saya sangat menyayangkan sekali kalau korban ini katanya sudah dianggap anak angkat, dan korban adalah yatim piatu. Kenapa AG bisa melakukan itu saya tidak habis pikir pak," imbuhnya.
Komite menambahkan, antara AG dan IT merupakan Guru dan murid apalagi korban katanya sudah dianggap anak angkatnya, jadi keberadaan AG dengan IT saya anggap biasa ada, tapi setelah ini ramai jadi saya punya pikiran aneh jangan jangan AG juga melakukan di sekolah.
"Katanya sih semenjak SD jadi sekitar 7 tahun AG berbuat aksi bejatnya itu terhadap IT, dan pelaku sendiri katanya masih wajib lapor ke Polres dan belum di tahan," imbuh Komite sekolah kembali.
Sementara itu saat awak media mendatangi rumah tinggal IT tampak sepi, informasi yang di peroleh bahwa kakak IT yaitu RE tinggal dirumah tersebut namun tidak ada.
Tetangga korban Heru menjelaskan kepada awak media bahwa semenjak kejadian merebak IT tidak ada di sini juga kakak nya RE.
"Saya tidak bisa menjelaskan kepada wartawan karena saya bukan keluarga korban, tapi warga sini selalu membantu, semenjak kasus ini terbongkar IT diamankan dirumah singgah tapi saya tidak tahu dimana tempatnya, terakhir dijemput dari rumah oleh pihak Kecamatan. Saya sempat mengantarnya tapi tidak sampai rumah singgahnya hanya ketemuan di jalan saja," jelas Heru .
Hasil penelusuran awak media, untuk saat ini, IT dan kakaknya RE tidak diketahui keberadaannya.
"Sekarang IT dan kakaknya (RE) kami tidak tahu dimana tinggalnya," jelas Ketua RT 007/01 kepada awak media.
#Syt_Redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar