TANGSEL (STC) - Persoalan sampah di Kota Tangsel menjadi permasalahan yang tidak kunjung selesai sehingga melalui bank sampah emas diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi sampah tersebut. Hal itu, dikatakan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davie saat meresmikan bank sampah emas Cipayung, beberapa waktu lalu.
Benyamin menuturkan, persoalan sampah harus diselesaikan bersama melalui kesadaran secara pribadi untuk menjadikan Tangsel lebih nyaman.
"Melalui bank sampah upaya kita untuk menyelesaikan persoalan sampah dari asalnya karena beberapa sampah di dapur kita memiliki nilai jualnya," kata Benyamin, Senin (08/06/20).
Dia menilai, jika seluruh warga membuang sampah dalam satu hari akan mencapai puluhan ribu ton dan tidak akan tertampung untuk daur ulang di TPSA. Oleh karena itu, bank sampah akan memanfaatkan sampah yang masih memiliki nilai.
"Seperti plastik ini jika kita manfaatkan untuk menjadi hias tanaman, goodie bag dan lain sebagainya dan bernilai," tuturnya.
Selain itu, sampah bekas makanan juga bisa dimanfaatkan untuk menjadi makanan hewan sekitar rumah agar bisa dikonsumsi kembali oleh kucing, ayam atau sejenisnya.
"Jika ingin lebih bermanfaat coba buat kolam ikan lele. Jadi bekas sayur, nasi atau konsumsi lainnya bisa diberikan lele dan itu lebih bermanfaat," kata Bang Ben sapaan akrab Benyamin.
Bang Ben menegaskan, seluruh sampah yang ada di rumah bisa dimanfaatkan secara maksimal melalui kreatifitas agar menjadi barang yang lebih manfaat dan bernilai.
"60 persen di TPSA dari rumah sisanya dari toko dan lainnya, jadi kesadaran warga untuk memanfaatkan sampah sangat berpengaruh," ujarnya.
Diketahui, saat ini Pemkot Tangsel berupaya membuat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) yang ditargetkan dalam jangka waktu dekat untuk menjadikan sampah sebagai tenaga listrik tambahan di Kota Tangsel.
"Mudah-mudahan Bank sampah ini juga menjadikan salah satu solusi untuk menjadikan manfaat lebih bernilai," ucapnya.
#Tiqo/Redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar