SERANG (STC) - Akibat curah hujan dua hari yang lalu, beberapa wilayah di Kabupaten Serang, 9 Kecamatan dan 35 Desa mengalami banjir. Akibatnya, selain melumpuhkan akitifas warga terdampak, kesehatan warga juga terganggu, apa lagi di saat banjir tiba dalam ada warga dalam keadaan sakit.
Seperti yang di alami Hariri warga Pontang Legon RT. 04/02, Desa Pontang Legon, Kecamatan Tirtayasa, yang menderita patah tulang ekornya juga kedua kakinya lumpuh hanya bisa berbaring dan sesekali-kali duduk di tempat tidur.
Dari pantauan serangtimur.co.id, rumah Hariri saat ini keadanya terendam air 40 cm hingga 60 cm mulai dari pekarang rumah sampai dalam rumahnya tergenang air, ditambah lagi hanya 4 meter rumah milik Hariri dari luapan kali mati yang di batasi jalan akses Desa saja.
Dengan adanya informasi dan kondisi tersebut, jajaran Muspika, Camat Tirtayasa Sadik, Kapolsek Tirtayasa AKP Hendry Dunand, Kepala Puskesmas Nunung berupaya mengevakuasi Hariri dan korban lain dampak banjir di Desa Pontang legon.
Dengan tidak mengenal lelah, jajaran Muspika Tirtayasa melakukan evakuasi terhadap Hariri, pada Minggu (02/02/2020) malam, tepat pukul 22.49 WIB, namun saat hendak dilakukan evakuasi, korban menolak.
"Saya mengucapkan terima kasi kepada Pak Camat dan Kapolsek Tirtayasa yang sudah memperhatiakan saya, cuma saya tidak mau merepotkan keluarga," ujar Hariri.
Dilokasi, Kapolsek Tirtayasa AKP Hendry Dunand, mengatakan, pihaknya sudah berupaya untuk memperhatikan warga yang terkena dampak banjir di wilayah hukum Tirtayasa.
"Hal ini kami lakukan, guna menekan korban dan angka kerugian matril yang di akibatkan cuaca ektrim yang mengakibatkan di beberapa wilayah Tirtayasa mengalami banjir," katanya.
Sementara itu, Camat Tirtayasa Sadik menambahkan ada 9 Desa yang terdampak banjir akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, yang mengakibatkan meluapnya sungai Ciujung lama (kali mati-red).
"Berdasarkana laporan Kepàla Desa yang terkena banjir ada 1099 KK. Dan ini sebagai tanggungjawab kami selaku Pemerintah. Dengan berbagai upaya kami lakukan, agar terciptanya rasa nyaman terhadap warga yang terkena dampak banjir ini," terang Sadik.
Sadik, mengatakan, ada dua korban banjir yang sedang mengalami sakit, Lela (40) dan Nunung (31). Keduanya warga Kampung Legon, Desa Legon, Kecamatan Tirtayasa. Lela menderita batuk, sedangkan Nunung menderita persendian kaki kanan sakit kerena seringnya berjalan di genangan air.
"Keduanya telah kami lakukan evakuasi, dengan membawa korban ke Puskesmas Titayasa untuk mendapat pengobatan secara intensif," tukasnya.
Di tempat yang sama, Staf pelayanan kesehatan Puskesmas Tirtayasa Lutfi, mengatakan, untuk sementara ini korban banjir di wilayah Kecamatan Tirtayasa yang terdaftar di Puskesmas Tirtayasa ini baru dua pasien. Dan untuk pelayanan baru di lakukan tingkat dasar, artinya bila pasien tidak menghendaki di rawat inap di perbolehkan pulang.
Namun, lanjut Lutfi, bila memang harus di rawat inap pihaknya menyarankan kepada pihak pasien dan kelurga harus dirawat inap.
"Untuk pengobatan, semua pembiayaan sudah di tanggung oleh pihak Kesehatan (gratis)," jelas Lutfi.
Korban banjir Nunung mengucapkan banyak terima kasih kepada Camat dan Kapolsek serta tim Kesehatan Tirtayasa yang sudah mempehatikan dan peduli kepada warganya.
"Selama ini belum pernah saya rasakan perhatian seperti ini. Hanya Camat dan Kapolsek sekarang ini yang mempuyai loyalitas tinggi di banding dengan sebelumnya. Semoga di berikan umur panjang dan kebaikanya hanya Allah SWT yang dapat membalasnya," ucapnya.
#Suprani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar