SERANG (STC) - Persoalan banjir yang sempat melanda Desa Bojonegara dan Margagiri, Kecamatan Bojonegara pada pekan lalu, disikapi bersama oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Serang. Rapat digelar di Pendopo Bupati Serang, Senin (13/1/2020), serta disepakati penyelesaian masalah dari hulu hingga hilir.
"Persoalan banjir di Bojonegara harus diselesaikan dari hulu sampai hilir. Sudah disepakati bersama," kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah usai rapat bersama.
Turut hadir sejumlah masyarakat Bojonegara, camat, kepala desa, dan perwakilan perusahaan penambang dari PT BAM Grup.
Selain Bupati Serang, dari unsur Forkopimda turut hadir Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana, Dandim 0623/Cilegon Letkol Arm Rico Ricardo Sirait, dan Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum beserta para wakilnya. Turut hadir pula sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Serang.
Menurut Tatu, persoalan di hulu harus diselesaikan oleh para penambang.
"Adapun beberapa kesepakatan, untuk persoalan dari hulu yakni di tempat penambangan batu diusulkan untuk dibangun sabo dam," ujarnya.
Kemudian di hilir, dilakukan revitalisasi sungai atau Kali Klancip. Semula lebarnya 12 meter, saat ini menyempit menjadi tiga meter.
"Ini sudah jelas jadi persoalan banjir. Sungai Klancip yang dulu bisa menampung air banyak, sekarang menyempit sehingga air meluap dan banjir. Kemudian satu lagi, terjadi sedimentasi, maka perlu dilebarkan dan dinormalisasi," ujar Tatu.
Guna mengantisipasi agar tidak kembali banjir, sebut Tatu, aliran Sungai Klancip dari hulu sampai hilir harus dalam kondisi yang sama lebarnya, yakni 12 meter. Kemudian sungai juga harus dalam kondisi normal tidak penuh dengan lumpur dan sampah.
Menurut Tatu, masih ada persoalan karena pemerintah pusat maupun daerah, tidak bisa serta merta menyediakan anggaran pada tahun ini. Butuh perencanaan anggaran sesuai aturan agar tidak melanggar ketentuan hukum. Namun, kata dia, persoalan banjir dan masalah lain di Kecamatan Bojonegara harus diselesaikan bersama.
"Baik itu Pemda Serang, Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Banten, dan Balai Besar Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian," ujarnya.
Rilendi, perwakilan dari PT BAM Grup mengaku siap melaksanakan apa yang sudah disepakati dalam rapat tersebut.
"Kita siap. Asalkan adil, semua perusahaan penambang dilibatkan. Yang jelas sejak awal, kita sudah berbuat dengan menurunkan alat berat untuk menanggulangi banjir," ujarnya.
#Redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar