SERANG (STC) - Ada hal yang berbeda dalam aktivitas sebagian warga Desa Wanayasa dalam mengisi kegiatan sehari-hari yaitu dalam peningkatan prekonomian warga, maka melalui pemerintah Desa Wanayasa membuat suatu program peningkatan pemberdayaan masyarakat, yaitu di adakannya Pelatihan Industri Kecil pada pembuatan bilik dari batang Rumbia Pohon Sagu (tembulung) dan daunnya (belarak) untuk membuat welid.
Kegiatan tersebut di selenggarakan di padepokan pengrajin bapak Sidik yang berlokasi di Kampung Pelabuhan Bulan RT. 02 RW.03, Desa Wanayasa, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pjs Kepala Desa Wanayasa Ade Hayati dan selaku Narasumber di hadirkan Kasi Ekbang Kecamatan Kramatwatu Mamak Abror.
Ade Hayati mengatakan, Kegiatan tersebut diikuti kurang lebih 30 peserta, dan Alhamdulillah anak mudanya pun diikut sertakan. Menurutnya, ini dalam upaya memberikan edukasi dan regenerasi agar kerajinan warga ini dapat terus dilestarikan secara turun temurun secara otodidak.
"Kami berharap kedepan bisa lebih di kembangkan lagi usahanya," kata Hayati, Minggu (1/12/2019).
Hayati berharap, dapat mengoptimalkan kesempatan pelatihan ini. Selain para peserta pelatihan dapat melihat secara langsung dan menanyakan kepada pihak yang terkait untuk menambah pengetahuan dan pengalaman selama mengikuti pelatihan.
Sementara itu, Mamak Abror Selaku narasumber menuturkan, kegiatan ini merupakan program peningkatan keterampilan warga melalui
Kerajinan welid dan atap Rumbia. Sehingga kami tetap gencar memberikan suporting yang terbaik untuk masyarakat pengrajin Welid.
"Kami juga terus mempromosikan baik keinstansi-instansi terkait, hotel, tempat pariwisata maupun ke restoran-restoran agar dapat membeli prodak hasil lokal baik di wilayah kabupaten serang maupun di luar daerah yang mana terbilang sudah cukup langka dan unik saat ini," kata Abror.
Menurutnya, Welid ini juga sudah di lirik oleh pengusaha-pengusaha ternak ayam, karena dengan menggunakan bahan baku ini lebih relatif dingin tanpa harus menyediakan blower/kipas angin sehingga nyaman untuk ternak, dll.
"Membuat kerajinan anyaman ini cukup di minati dengan bermodal dasar bahan dan keterampilan. Dan kedepannya, tidak hanya membuat welid dan atap Rumbia, namun pengembangannya bisa di ajarkan dalam membuat peci , penyekat ruangan, lampu gantung dengan tetap menggunakan bahan baku yang sama," ujarnya.
Abror mengungkapkan, pihaknya akan terus mendorong peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM melalui pelatihan, agar para perajin mampu meningkat kualitas produknya dan diminati oleh pasar.
Ia menambahkan, Pemerintah Kecamatan juga akan terus menumbuhkembangkan potensi industri kecil yang ada dengan di bentuk kelompok-kelompok pengrajin, agar memperoleh nilai tambah sehingga dapat mengentaskan kemiskinan.
"Hal tersebut akan diwujudkan dalam bentuk dukungan berupa fasilitasi pemasaran, peningkatan pemanfaatan sumber daya alam, bimbingan yang bersifat dasar industri kerajinan dan peningkatan kualitas produk bekerjasama dengan instansi terkait tentunya," imbuhnya.
"Adapun materi yang kami kenalkan diantaranya, pengetahuan bahan dan alat, pengetahuan desain kerajinan, pengetahuan pewarnaan (teori), pengetahuan pewarnaan (praktik), pemasaran hingga penyertaan modal pinjaman," pungakasnya.
(Rls/Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar