SERANG (STC), Puluhan aparat kepolisian Polres Serang Kota Polda Banten berjaga di depan kantor Bupati Serang untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa (Unras), Rabu (27/11/2019).
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM) Presidium Ngo Banten yang berjumlah 40 orang massa dipimpin koordinasi lapangan (Korlap) Wahyu.
Kepala kepolisian resor (Kapolres) Serang Kota AKBP Edhi Cahyono yang memimpin penjagaan unras mengatakan, massa yang terdiri dari beberapa organisasi LSM ini berjalan tertib saat melaksanakan aksi unras.
"Unras berlangsung secara aman, lancar dan kondusif," Kata Edhi dilokasi.
"Kami aparat kepolisian mengerahkan puluhan personil untuk berjaga, dan kami bekerja sesuai prosedur yang ada," imbuhnya.
Sementara, korlap aksi Wahyu mendesak Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah untuk segera mundur dari jabatannya karena diduga telah menerima aliran dana terkait kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Tubagus Chaeri Wardana.
"Kutipan surat dakwaan berkas perkara TPU Wawan nomor 97/TUT 01.04/24/10/2009 nama Ratu Tatu disebut dalam surat dakwaan Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) itu dibiayai sekitar Rp 4.5 miliar untuk keperluan pencalonannya pada Pilkada kab Serang tahun 2015," papar Wahyu.
Ia dan puluhan massa lainnya juga mendesak Pemkab Serang untuk segera menutup PT. KMS (kerta mulia sejahtera) yang berlokasi di Kecamatan Petir, karena diduga dalam proses pengajuan izin peternakan ayam ada indikasi keterkaitan perizinan yang diajukan.
"Tutup PT KMS, karena itu ada indikasi perizinan yang tidak sah," tukasnya.
(Hms/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar