SERANGTIMUR.CO.ID, SERANG | Paket pekerjaan peningkatan Jalan Cidadap - Walantaka yang berlokasi di Kecamatan Walantaka, Kota Serang, dengan volume panjang jalan 2600 meter, lebar 5 meter dan ketebalan rigid pavement 20 cm menggunakan FS-45, kegiatannya disoroti Ormas Pemuda Pancasila (PP) Kota Serang.
Pasalnya, dalam kegiatan yang sedang dikerjakan PT. Rajawali Bangun Pertiwi, betonisasi yang sudah digelar, terdapat beberapa titik beton yang sudah retak dan patah.
Anggota Ormas PP Kota Serang Robi, kepada media serangtimur.co.id sangat menyayangkan dengan pihak pelaksana kegiatan, dikarenakan dolokasi kegiatan, ditemukannya rigid yang retak.
"Saya menduga kegiatan Jalan peningkatan Cidadap - Walantaka ini dikerjakannya secara asal-asalan, dan tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)," kata Robi dilokasi kerjaan, Selasa (15/10/2019).
Robi menambahkan, seharusnya pihak pelaksana kegiatan lebih mementingkan kuantitas dan kualitas pekerjaan. Jangan sampai dirinya menduga dalam kegiatan peningkatan Jalan Cidadap - Walantaka, terindikasi adanya Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).
"Belum lama digunakan saja, betonnya sudah banyak yang retak dan patah. Bagaimana nanti setelah beres pekerjaan, dan digunakan sama pengguna jalan. Jangan sampai masyarakat kecil yang dirugikan," tambahnya.
Masih kata anggota Ormas Pemuda Pancasila Kota Serang, pihaknya meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang agar segera memberikan teguran terhadap pelaksana yang didiga sengaja hannya mencari keuntungan semata.
"Segera beri teguran terhadap oknum pelaksana yang diduga dengan sengaja melakukan kegiatan pekerjaannya secara asal-asalan," harap Robi.
Masih dilokasi yang sama, Konsultan PT. Parindo Raya Engineering, Dori menjelaskan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan, pasti ada catatannya dan dirapatkan harusnya seperti apa.
"Apakah harus dibongkar, sebelum di backup atau tidak. Dalam artian, itukan satu segmen yang retaknya apakah sampai bawah. Kalau disuruh bongkar, ya pasti dibongkar. Semua keputusan ada di Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)" jelas Dori dilokasi peningkatan Jalan Cidadap - Walantaka, Selasa (15/10/2019) siang.
Terkait penanganan beton yang retak, Dori mengatakan keretakan karena sudah ada proses pemuaian. Kalau secara keseluruhan retak kontruksi, y aharus pakai semen shika.
"Nanti kita menunggu rekomendasi dari pihak batching plantnya sendiri untuk menangani keretakan beton tersebut," katanya.
Saya juga perlu monitoring dari rekan - rekan media dan lembaga. Yang jelas, pihak kami sudah berupaya memberikan surat teguran terhadap pelaksana agar meminta komplain terhadap batching plant.
"Kemarin bersama TP4D sudah dirapatkan, kerjaan ini baru mencaapi 26,3 % dan masih minus 5 %. Sudah ada penyampaian dan rekomendasi, biar nanti PPK yang menegur untuk beton yang retak," imbuhnya.
Sementara itu, perwakilan PT. Rajawali Bangun Pertiwi, Salam ketika hendak dikonfirmasi via pesan WhatsApp, yang bersangkutan tidak merespon.
Untuk diketahui, peningkatan Jalan Cidadap - Walantaka yang berlokasi di Kecamatan Walantaka, Kota Serang dengan nomor kontrak 620/07/Tender/BM-DPUPR/2019 yang bersumber dari APBD (Banprov) Kota Serang tahun anggaran 2019 dengan nilai anggaran mencapai Rp 9.302.656.540 yang sedang dikerjakan oleh PT. Rajawali Bangun Pertiwi.
(Lahudin/Armada)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar