SERANGTIMUR.CO.ID, JAYAPURA | Masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah bersaudara sebangsa setanah air. Tidak ada yang ingin bangsa ini terpecah belah, kecuali mereka yang hanya punya kepentingan politik. Propaganda-propanganda dan hoax saat ini sedang menyerang bangsa Indonesia untuk mewujudkan papua yang damai dan terbebas dari propaganda Asing dan kelompok separatisme, diperlukan komitmen peran semua kalangan masyarakat, tidak hanya pemerintah.
Pernyataan tersebut mengemuka dalam kegiatan Focus Group Discussion bertema "Suara Papua Untuk Indonesia Damai", yang diselenggarakan di IAIN Fattahul Muluk, Kota Jayapura, Papua, oleh Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Jayapura, Selasa (24/9/2019) kemarin.
Ketua Gabungan Karya Rakyat Indonesia (Gakari), Renaldi D Tokoro sebagai pembicara menyampaikan bahwa media sosial sering dimanfaatkan untuk menyebar konten hoax dan propaganda asing yang mengancam persatuan dan keutuhan bangsa.
"Warganet harus turut andil memerangi hoax dan propaganda asing dengan menarasikan papua damai di media sosial, demi terciptanya stabilitas kemananan bangsa dan Papua yang kondusif," ujarnya.
Menurut Renaldi, Untuk menciptakan perdamaian di Papua, agama dan tokoh agama harus dikedepankan. Masih banyak masyarakat Papua yang menghormati dan menghargai tokoh agama, sehingga diharapkan dapat mengantisipasi berbagai bentuk ancaman tindakan yang merugikan masyarakat banyak.
Lebih lanjut Renaldi menyampaikan Papua adalah bagian integral yang tak terpisahkan dari NKRI. Kerusuhan yang terjadi di Papua adalah akibat dari propaganda kepentingan yang ingin merusak stabilitas keamanan bangsa. Dampaknya sangat luas, sehingga masyarakat harus turut serta melawan segala potensi negatif yang merugikan kehidupan masyarakat.
(Fahry/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar