SERANG, SerangTimur.Co.Id - Tim Asistensi dan supervisi OMB Mabes Polri 2019 melakukan asistensi di dua tempat yaitu digedung catur kecamatan ciruas dan di Posko Operasi OMB Polres Serang, Rabu(10/4/2019).
Dalam kegiatan tersebut diadakan pemeriksaan administrasi dan tahapan perencanaan serta pelaksanaan giat OMB oleh wakil ketua Tim Supervisi.
kegiatan asistensi dan supervisi ini di hadiri oleh ketua Tim Supervisi Mabes Polri Brigjen Pol Nasri, S.I.K., MH., Karo Rena Polda Banten, Kabid Humas Polda Banten, Kapolres Serang, Wakapolres Serang, PJU Polres Serang, Kapolsek Jajaran Polres Serang, dan Personil PAM TPS Jajaran Polres Serang.
Dalam sambutannya Kapolres Serang AKBP Indra Gunawan, mengucapkannya selamat datang kepada tim supervisi dan asistensi Mabes Polri. Kemudian Kapolres menyampaikan bahwa wilayah hukum Polres Serang terbagi menjadi tiga wilayah hukum, yaitu Polres Serang, Polres Serang Kota dan Polres Cilegon, Polres Serang akan dibantu oleh BKO TNI dan Brimob Polda Banten serta ada beberapa titik kerawanan diwilayah Polres Serang dibagi menjadi 2 (dua) titik kerawanan ada di Kecamatan Tanara dan Kecamatan Tirtayasa (Desa Pulo Tunda).
"Mohon bimbingan dari tim Supervisi dan Asistensi Mabes Polri untuk arahan anggota yang akan melaksanakan pengaman di TPS tanggal 17 April 2019 nanti," ucap Indra.
Sementara itu, dalam kegiatan yang sama Ketua Tim Supervisi dan Asistensi Mabes Polri Brigjen Pol Nasri menyampaikan ucapakan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang di berikan.
"Saya ucapkan terimakasih atas kesempatan ini, dimana saya sebagai ketua Tim Preventif di Mabes Polri. Banyak isu - isu hoax di media sosial yang akan di goreng oleh kelompok tertentu untuk menciptakan situasi menjadi tidak aman, yang mana saat ini sudah terjadi perang Isu - isu yang timbul baik di atas permukaan ataupun di bawah permukaan," ungkap Nasri.
Menurutnya, didalam setiap Oprasi Pemilu, lakukan semua pengamanan, baik orang, benda, lokasi dan kegiatan, dan terus monitoring setiap kegiatan KPPS dan situasi lingkungan sekitar.
"Adapun titik krusial dan potensi konflik adanya tekanan sikis dan tekanan fisik yang di lakukan oleh oknum - oknum yang ingin membuat situasi pada pemungutan suara menjadi gaduh dan tidak kondusif, maka lakukan monitoring panitia KPU agar tidak terjadi penggelembungan surat suara. Karena masi banyak di temukan DPT ganda di setiap TPS sehingga akan menimbulkan konflik," ungkap Nasri.
Ketua tim supervisi dan asistensi melanjutkan, alur yang akan timbul pada saat pencoblosan di TPS adanya gesekan antara KPPS dengan warga pemilih. Maka lakukan Koordinasi dengan KPPS sehingga tidak ada penggelembungan surat suara yang akan menjadikan situasi menjadi tidak kondusif, serta lakukan pengamanan dan koordinasi dengan PPK untuk pengamanan Gudang sehingga tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan.
"Segera lalukan pencatatan baik nama, alamat, dan No Hp di setiap KPPS dan Linmas di setiap TPS, latihkan sistim pengamanan kepada Linmas, buat peta lokasi setiap TPS untuk memudahkan Kapolsek memonitoring di setiap TPS," pungkasnya.
(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar