SerangTimur.Co.Id - Kontestasi Politik yang di gelar pada 17 April 2019 kemarin banyak menyita perhatian publik. Baik peserta anggota DPRD tingkat Kota/Kabupaten, Provinsi bahkan tingkat Nasional yankni DPR RI.
Pemilihan Umum (Pemilu) yang digelar secara serentak ini tentunya banyak mengalami penurunan terhadap angka perolehan suara bagi para peserta. Apalgi pada pemilih dikalangan masyarakat bawah, banyak pemilih yang kebingungan dalam menentukan siapa pilihannya.
Dengan demikian jelas, para peserta Pemilu dengan segala upaya berusaha untuk mendapatkan suara terbanyak. Dengan cara apa..? Budayanya adalah "Money Politik" (Bagi-bagi) uang kepada masyarakat.
Dari hampir 90 persen peserta (Caleg) berjuang dalam pemilu bukan berdasarkan visi - misi serta adu gagasan, melainkan berapa besar isi amplop yang akan dibagi kepada masyarakat. Nilai Rp.20.000; - Rp. 150.000; hampir di semua Desa di Kabupaten Serang terjadi.
Masyarakat gembira bahkan banyak yang bertanya. Ana duite laka (ada uangnya gak)..?, disaat ada kunjungan dari para Caleg di wilayahnya. Atau dengan cara meminta sesuatu yang alasannya untuk kepentingan bersama.
Mereka lupa atau bahkan tidak tau siapa dan apa kerja DPR. Saat masyarakat menanti rupiah yang tak ada nilainya, sama halnya masyarakat sendiri yang menginginkan Wakil Rakyat nya sebagai Wakil Rakyat Karbitan.
Apa alasannya..? Karena yang mewakili bukan orang yang memiliki integritas terhadap kepentingan masyarakat. Namun dia (orang) yang punya uang, dan yang punya kekuasaan.
Budaya Money Politik bukan dari siapa yang memberi, akan tetapi masyarakat sendiri yang buta akan kebiasaan dalam menjamin kehidupan nya untuk 5 tahun kedepan. Yang mereka tahu adalah uang cash untuk mau datang ke TPS.
Hingga di perhelatan politik 2019 ini masyarakat belum cerdas dalam menentukan para wakilnya untuk mewakili, menyuarakan, segala bentuk aspirasi terhadap kebijakan melalui parlemen. Namun apa mau dikata, Pemilu sudah usai, dan tunggu kinerja Wakil Rakyat yang sudah habis-habisan mengeluarkan bajet untuk menang.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar