Home
Gaya Hidup
Headline
Pelayanan
Sosial dan Budaya
Tangerang Raya
Lindungi Anak di Era Digital, Kak Seto Serukan Tangerang Bentuk Sparta
Lindungi Anak di Era Digital, Kak Seto Serukan Tangerang Bentuk Sparta
serangtimur.co.id
Jumat | 20:05 WIB
Last Updated
2019-02-01T13:05:51Z
SerangTimur.Co.Id, TANGERANG | Perkembangan teknologi internet menuntut orang tua harus semakin cerdas dalam mendidik anak. Pasalnya, anak-anak telah sedemikian akrab dengan dunia digital.
Mudahnya mengakses beragam konten di internet melalui ponsel pintar (gadget), tidak serta merta membawa dampak positif terhadap tumbuh kembang anak. Tak sedikit konten berisi kekerasan serta pornografi yang berbahaya bagi anak.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengimbau para orang tua untuk intens mendampingi anak saat menggunakan gadget. Kata sosok yang dikenal dengan Kak Seto ini, era digital menjadi tantangan besar bagi orang tua dalam mendidik anak agar tetap mempunyai akhlak dan moral yang baik.
"Gunakan gadget sebagai seni, anak harus diajarkan dan didampingi ketika menggunakan gadget dengan cara yang benar," ujar Kak Seto disela-sela Seminar Parenting yang dihelat Bayangkari Polresta Tangerang, di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Jumat (1/2/2019).
Selain keluarga, tambah Kak Seto, lingkungan pun sangat berperan penting dalam tumbuh kembang anak, sehingga peran melindungi anak dari dampak buruk gadget harus dilakukan secara bersama-sama.
"Itu perlu orang sekampung, kami mengimbau segera dibentuk Seksi Perlindungan Anak Rukun Tetangga (Separta)," imbaunya.
Dengan terbentuknya Sparta ditiap RT, maka tersedia struktur perlindungan anak sejak di lingkungan terkecil setelah keluarga. Sehingga, tindak kekerasan terhadap anak diharapkan dapat diminimalisir.
"Sparta sudah terbentuk di beberapa daerah, seperti Tangsel, Bayuwangi, Bengkulu. Mudah-mudahan di Kabupaten Tangerang segera terbentuk," harapnya.
Ketua Bhayangkari Polresta Tangerang Nur Sabilul Alif mengamini pendapat Kak Seto tersebut. awalnya ia berpandangan bahwa anak harus dibatasi menggunakan gadget. Tapi ternyata, hal itu tidak menjadi solusi, karena anak bisa saja menggunakan gadget itu tanpa sepengetahuan orang tua
"Tadinya saya menganggap bahwa untuk meminimalisir dampak negatif, anak harus dibatasi aksesnya ke gadget. Tapi ternyata menurut Kak Seto bukan penggunaaan gadget yang diminimalisir, namun komunikasi orang tua dengan anak yang bisa membuat anak segan untuk mengakses konten negatif di internet," paparnya.
(Mad sutisna)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Trending Now
-
Dok. Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Jawilan Brigpol Julian Tangkap pelaku Curanmor (ist) SERANG | Aksi heroik Personil Bhabinkamtibmas Pol...
-
Foto: Ilustrasi TANGERANG | Toko jamu yang diduga menjual miras oplosan milik Sihombing yang terletak di Kampung Jengjing, jalan Abu Telor ...
-
Foto: Presiden RI Prabowo Subianto dan Ketum PWI Pusat Hendri CH Bangun (ist) Oleh : Hendra J Kede, S.T., S.H., M.H., GRCE (Wakil Ketua Bi...
-
Dok. Istimewa LEBAK | Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak membantah telah mengeluarkan izin re...
-
Foto ilustrasi obat keras jenis tramadol dan eksimer. (ist) TANGERANG | Mulai marak kembali penjualan obat keras atau pil koplo jenis trama...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar